Rabu 27 Aug 2014 16:42 WIB

Soal BBM, Golkar: Jokowi Mengapa Paranoid?

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Mansyur Faqih
Ribuan kader PDIP menggelar aksi menolak kenaikan BBM di depan gedung Grahadi, Surabaya Selasa (27/3).
Foto: Republika
Ribuan kader PDIP menggelar aksi menolak kenaikan BBM di depan gedung Grahadi, Surabaya Selasa (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Partai Golkar, Roem Kono menilai, belum perlu ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sampai akhir 2014. Karenanya, presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) tak perlu panik atau mendesak pemerintah untuk menaikkan harga BBM.

"Selama kita masih bisa atasi sampai Desember (2014) jangan ada kenaikan dulu, kenapa paranoid?" katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (27/8). 

Dia mengatakan, kenaikan harga BBM yang dilakukan justru akan memicu gonjang-ganjing politik. Apalagi perubahan cepat malah membuat Jokowi kesulitan untuk menjalankan program yang diinginkan. Karenanya, lebih baik menjalankan dulu program yang ada.

Roem mengatakan, menaikkan harga BBM bisa saja dilakukan. Tetapi tidak dalam waktu dekat ini. Jokowi bisa memasukkannya dalam APBN Perubahan 2015. "Sekarang kita sedang pembahasan (RAPBN 2015), nota keuangan sudah masuk," ujarnya.

Roem membantah jika program Jokowi tidak ada yang diakomodasi dalam APBN 2015. Karena semua memang harus dilakukan secara bertahap. "Tidak bisa mengubah semua, negara ini negara besar," kata anggota Badan Anggaran DPR itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement