REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Meskipun kenaikan harga BBM bersubsidi belum dilakukan pemerintah, namun antrean panjang kendaraan terlihat terus terjadi di sejumlah SPBU yang ada di Cianjur, Jabar, Selasa (26/8).
Sebelumnya penumpukkan kendaraan berbagai jenis yang hendak mengisi BBM hanya terlihat menjelang malam, namun memasuki hari ketiga menjelang sore antrean sudah mulai terlihat di sejumlah SPBU.
Sebagian besar pemilik kendaraan mengisi penuh tangki kendaraanya baik sepeda motor maupun kendaraan roda empat milik pribadi dan angkutan umum dengan harapan tidak terlalu terkejut dengan kenaikan harga.
"Kalau memang keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, kita mau tidak mau harus menerima, namun harapan kami kenaikan tersebut, tidak terlalu memberatkan bagi masyarakat," kata Arief (36), salah seorang pengendara yang tengah mengantri di SPU Jalan Abdulah Bin Nuh.
Dia menjelaskan meskipun akan memberatkan, namun kenaikan tersebut memang harus dilakukan agar tidak terus membengkaknya utang negara yang tetap harus ditanggung masyarakat.
Namun hal berbeda diungkapkan sejumlah pengemudi angkutan kota, yang berharap ada kebijakan bagi angkutan umum untuk mendapatkan BBM dengan harga yang tidak terlalu tinggi.
"Kalau memang mau dinaikkan, harapan kami ada harga khusus bagi kami pengemudi angkutan umum. Kalau dibilang berat atau tidak jelas berat karena belum tentu ongkos angkutan dapat langsung dinaikan," kata Usman (43) --pengemudi angkutan kota jurusan Cianjur-Cipanas.
Sementara itu, ketua Hiswana Migas Cianjur, Suryadi, mengatakan untuk SPBU khusus angkutan umum hingga saat ini belum ada di Cianjur. Namun pihaknya berencana memberikan masukan ke Pertamina untuk merealisasikan hal tersebut.
"Untuk pembatasan di Cianjur, belum terjadi namun rencana tersebut akan diberlakukan merata di seluruh Indonesia. Saat ini ketersediaan BBM di Cianjur, saya rasa cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.