Selasa 26 Aug 2014 13:18 WIB

Solar Minim, Petani Indramayu Terancam Gagal Panen

Rep: c60/ Red: Nidia Zuraya
Petani usir hama tikus (ilustrasi)
Foto: Antara
Petani usir hama tikus (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ratusan petani Anjatan, Indramayu terancam gagal panen kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Pasalnya, hama wereng yang sedang menjangkiti tanamannya hanya bisa diusir dengan solar.

Wartem, salah seorang petani Anjatan terpaksa menunggu di SPBU Anjatan untuk menunggu solar datang. Dia menyatakan telah menunggu di SPBU Sejak dini Selasa (26/8) dini hari.

“Solar kebutuhan paling penting bagi petani. Kalau nggak ada solar kita nggak bisa ke ladang,”kata salah sorang petani, Wartem kepada ROL, Selasa (26/8).

Wanita berusia 36 tahun ini mengatakan membawa dua jerigen ukuran 30 liter untuk diisi penuh. Ia menjelaskan, saat ini kebutuhan petani terhadap solar sangat tinggi. Dalam musim hama wereng seperti saat ini, solar bisa digunakan sebagai obat anti wereng. 

Hama wereng, kata Wartem, bisa masuk ke dalam tanaman padi dan merusaknya dalam waktu hanya dua hingga tiga hari. Dia mengatakan, padi yang terkena wereng akan mengering dan gagal berbuah. Hama tersebut, kata dia, tidak bisa hanya diobati dengan pestisida semprot saja.

Untuk mencegah hama wereng tersebut, kata dia, dia para petani akan menggunakan campuran solar dan air. 30 liter solar akan dicampur dengan air secukupnyauntuk disiram-siramkan ke padi. Kata dia, 30 liter solar hanya cukup digunakan sekali siram untuk lahan satu hektar.

Selain itu, solar juga akan digunakan untuk mesin diesel penyenyedot air. Dia mengatakan, dalam musim kemarau seperti saat ini, sawahnya harus diairi dengan cara menyedot air dari sungai ke dalam ladang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement