REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN--Bakan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Selasa pagi, kosong.
Kosongnya BBM jenis premium ini, karena distribusi dari PT Pertamina lambat, sedangkan konsumsi BBM cenderung meningkat sejak pihak Pertamina mengurangi jatah distribusi ke masing-masing SPBU.
"Mulai tadi pagi stok BBM jenis premium di sini sudah habis," kata petugas SPBU di Jalan Raya Pamekasan-Sumenep, Eko Wahyudi, Selasa.
Di SPBU ini petugas terpaksa memasang tulisan bahwa bensin telah habis.
Selain di Jalan Raya Pamekasan-Sumenep, persediaan bensin yang kosong juga terjadi di SPBU di Jalan Raya Kengenan, SPBU Kelurahan Bugih, dan di SPBU di Jalan Raya Proppo, Pamekasan.
"Biasanya kalau hari normal seperti ini tidak pernah kosong. Mungkin karena adanya pengurangan jatah distribusi ini, makanya pengiriman lambat, sedangkan konsumsi kan cenderung meningkat," ucap petugas lain di SPBU Kelurahan Bugih, Pamekasan, Ahmad.
Akibat kosong persediaan bensin ini, para pemilik kendaraan bermotor terpaksa memilih membeli Pertamax. Ada juga yang memilih membeli bensin eceran seharga Rp9 ribu per liter.
Anggota DPRD Pamekasan dari Partai Amanat Nasional (PAN) Pamekasan Hosnan Achmadi meminta, pemkab bertindak cepat, terkait banyaknya SPBU kosong akibat distribusi yang lambat itu.
"Jika dibiarkan seperti itu, maka bisa lebih parah, bahkan BBM nantinya bisa langka," ujar Hosnan.
Sebab, kata dia, bisa saja kabar pengurangan distribusi subsidi BBM tersebut dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan cara melakukan penimbunan.
Sebenarnya, kata Hosnan, pengurangan jatah distribusi BBM bersubsidi itu tidak akan berpengaruh pada konsumsi BBM, karena sudah berdasarkan perhitungan.
Sebab, selain BBM bersubsidi, penjualan BBM nonsubsidi atau Pertamax tetap berlangsung dan tidak dikurangi oleh pihak Pertamina.
Akan tetapi, kendatipun persediaan BBM dipastikan akan tetap tersedia, tetap akan membuat masyarakat resah, karena jenis BBM yang diinginkan masyarakat saat ini adalah jenis bensin atau BBM bersubsidi.