REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG AMPEK -- Pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat (Sumbar) mulai langka. Akibatnya aktifitas masyarakat yang menggunakan BBM mulai terganggu.
Parahnya lagi dari informasi yang dihimpun di Simpang Ampek, Senin (25/8), menyebutkan stok pada kios eceran juga habis. Jika adapun harganya mencapai Rp 20 ribu per liter.
Salah seorang warga Kinali, Jasmir mengatakan stok BBM di SPBU sudah tidak ada lagi. Sedangkan pada kios-kios memperolehnya sudah sulit dengan harga yang berfariasi. "Harga bensin di kios berfariasi mulai Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu per liter, itupun memperolehnya juga sulit," katanya.
Ia mengatakan kelangkaan BBM sudah terjadi sejak Ahad (24/8). Ia sempat membeli minyak bensin di Kinali dengan harga Rp 20 ribu per liter. Ia mengharapkan kepada pemerintah segera tegas dan serius terhadap penataan BBM. Kalau memang sudah memberatkan APBN putuskan saja subsidi tersebut, terutama bagi kalangan menengah keatas.
"Kalau masih seperti ini rakyat kecil yang jadi korban. Apalagi kondisi saat ini, masyarakat serba sulit mencari minyak, aktifitas jadi terhambat" katanya.
Salah seorang warga Simpang Ampek, Peri (36) mengatakan warga sudah sulit memperoleh BBM sejak dua hari terakhir. "Saya terpaksa menggunakan sepeda motor pergi untuk bekerja sebab minyak untuk mobil sudah tidak ada," katanya.
Sedangkan harga minyak di kios-kios pengecer mulai berfariasi harganya. Namun rata-rata mulai menaikkan harga karena, mungkin karena sulit untuk mendapatkan minyak. Harga di kios mulai dari Rp 8.000 sampai Rp 10.000 per liter.
Hal yang sama juga dikatakan Jun (40), warga Jambak Pasaman Barat. Dia sangat kesulitan memperoleh minyak, beruntung saja masih ada sisa minyak kendaraan sebelumnya sehingga bisa pergi bekerja ke Simpang Empat. "Saya tidak mengetahui apa penyebabnya sulitnya memperoleh BBM. Jika ini terus terjadi maka aktifitas masyarakat akan terhenti " katanya.
Sementara itu informasi yang dihimpun di Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, stok BBM juga habis total sejak Ahad (24/8). Di kios-kios minyak pun kosong. Setiap ditanya pada penjual minyak di pinggir jalan selalu mengatakan minyak habis.
Salah seorang warga Lubuk Sikaping, Man (44) mengaku sudah berkeliling kota Lubuk Sikaping menjadi minyak dari kemarin tapi tidak juga dapat. Akibatnya tidak bisa berangkat ke Pasaman Barat untuk bekerja sebagaimana biasanya. "Kami sudah dua hari ini mencari minyak tidak kunjung dapat. Akibatnya saya tidak bisa pergi bekerja ke Simpang Empat" katanya.