REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Ferry Musyidan Baldan mengatakan Senin (25/8), permasalahan utama dalam pembentukan kabinet bukanlah ramping atau tidak rampingnya kabinet tersebut, namun efektif atau tidaknya pemerintahan yang dibentuk. Dengan logika ini, ia merasa presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) tidak akan melakukan perampingan kabinet. 

“Kalau saya melihat cara berpikir Jokowi, semangatnya bukan ramping secara struktur fisik tapi bagaimana dia bekerja secara efektif. Ya kan?” kata Ferry kepada Republika, Senin (25/8). 

Menurut dia, mengenai ukuran gemuk atau tidaknya kabinet yang akan dirancang, Jokowi tentu memiliki pandangan tersendiri. Selain itu, ada kementrian-kementrian negara yang dijadikan koridor dalam membentuk kabinet. 

Ferry mengatakan, saat ini yang terpenting adalah bagaimana pasangan Jokowi-JK mampu mewujudkan harapan-harapan masyarakat. Hal ini dapat ditunjukkan dengan pencapaian-pencapaian yang tepat berdasarkan apa yang telah menjadi visi dan misi mereka selama kampanye. 

“Bukan soal perampingan. Kalau perampingan kemudian kerjanya menjadi melambat karena harus menyesuaikan dengan masalah kepegawaian kan jadi nggak efektif juga,” kata Ferry.  

Selain masalah pencapaian target, hal terpenting lainnya menurut Ferry adalah bagaimana pemerintahan Jokowi nantinya dapat langsung bekerja menyelesaikan prioritas-prioritas masalah kebangsaan. Oleh karena itu, Ferry meyakini Jokowi tidak akan melakukan perampingan kabinet. 

Perampingan kabinet diyakini Ferry akan menghasilkan beban bagi pemerintahan Jokowi. “Misalnya kementriannya 15 tapi tidak mencapai apa-apa kan untuk apa juga. Memerintah itu kan bukan menghadirkan kesan baik tapi kan apa yang dikerjakan untuk menjawab persoalan,” kata Ferry. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika