Senin 25 Aug 2014 18:53 WIB

Jokowi Nilai Kelangkaan BBM Karena Pembatasan Subsidi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Julkifli Marbun
Joko Widodo (Jokowi)
Foto: antara
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) sedang melanda sejumlah daerah, di antaranya Tegal, Kuningan, dan Cirebon. Antrean panjang kendaraan terlihat di sejumlah SPBU.

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menilai, kelangkaan BBM tersebut merupakan imbas dari pembatasan penjualan BBM bersubsidi.

"Karena ini kan kuotanya memang dibatasi untuk mengerem supaya penggunaan tidak over. Semua juga ngerti," kata gubernur DKI Jakarta tersebut di Balai Kota, Senin (25/8).

Sebelumnya, Jokowi pernah menyatakan bahwa pembatasan BBM subsidi yang sudah diberlakukan di sejumlah daerah tidak efektif. Sebab, kata dia, kebijakan tersebut dapat dengan mudah diakali oleh masyarakat.

Karena pembatasan BBM subsidi hanya di lokasi-lokasi tertentu, lanjut Jokowi, masyarakat akan mencari BBM di tempat lain. "Kalau begitu apa bedanya?" kata pria yang masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta tersebut, Selasa (5/8).

Menurut Jokowi, pemerintah harus tegas apabila ingin menyelamatkan APBN. Jika memang harga BBM harus naik agar anggaran tidak defisit, maka kenaikan itu harus dilakukan serentak. Meski demikian, kata Jokowi, kebijakan untuk menaikkan harga BBM tersebut juga harus melalui perhitungan yang matang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement