Senin 25 Aug 2014 16:46 WIB

Kekuasaan Muhaimin Semakin Kuat

Ketua umum PKB, Muhaimin Iskandar memberikan sambutannya saat rapat tertutup membahas materi muktamar PKB di Jakarta, Ahad (20/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua umum PKB, Muhaimin Iskandar memberikan sambutannya saat rapat tertutup membahas materi muktamar PKB di Jakarta, Ahad (20/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Hariyadi mengatakan, kekuasaan Muhaimin Iskandar untuk menahkodai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan semakin kuat jika pada muktamar nanti terpilih menjadi ketua umum lagi.

"Ambisi Muhaimin Iskandar maju lagi menjadi Ketua Umum PKB pada Muktamar di Surabaya nanti, bisa merugikan PKB lima tahun ke depan. Muhaimin akan semakin otoriter karena kekuasaannya semakin kuat," ujarnya di Surabaya, Jatim, Senin (25/8).

Ia mengemukakan, selama ini tokoh sentral PKB adalah Muhaimin, dan ibaratnya pemilik modal dari PKB itu adalah Muhaimin. "Kalau ini terus dibiarkan bisa membahayakan partai lima tahun ke depan," ucapnya.

Hariyadi mengemukakan, Muhaimin bila masih memimpin, bisa muncul sikap otoriter dan Muhaimin bisa melakukan apa saja terhadap orang orang yang tidak dikehendaki. "Orang-orang yang tidak dikehendaki akan disingkirkan. Muhaimin akan mencari orang yang mau mengabdi pada Muhaimin, tapi tidak lagi pada kiai," tukasnya.

DPP PKB, menurut Hariyadi, selama dipegang Muhaimin Iskandar banyak kemajuan, namun karena ini tidak bisa terlepas dari posisinya sebagai menteri di kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurutnya, sebagai menteri sedikit banyak material partai juga banyak dibantu. Padahal, di era nanti pemerintahan berubah, apalagi setelah Presiden terpilih Jokowi menyatakan bahwa menteri harus melepaskan jabatan sebagai orang partai politik.

"Kalau dia jadi menteri, tentu diuntungkan PKB. Tapi, bila tidak maka PKB bisa dirugikan bila masih saja menjadikan Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar," tuturnya.

Oleh karena itu, kata Hariyadi, pernyataan para kiai yang tidak mendukung Muhaimin Iskandar maju lagi, merupakan peringatan keras bagi Muhaimin. "Pernyataan para kiai itu, tidak bisa dianggap remeh. Meski para kiai sendiri selama ini peranannya sangat tidak signifikan di tingkat struktural," tegas dia.

Tapi PKB masih butuh kiai, kata dia, bila kiai tidak diberi peran apalagi disepelekan bisa membahayakan posisi PKB sendiri. "Para kiai sangat ingin menjadikan PKB menjadi partai ideologis kembali, bukan partai yang dibangun atas kekuasaan seseorang," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement