REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL-- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap wilayahnya tidak mengalami kelangkaan bahan bakar minyak akibat adanya kebijakan pembatasan kuota BBM itu.
Sultan di Gubung Kidul, Senin, mendorong pertamina untuk menyediakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sampai 31 Desember 2014. "Sekarang dibagi rata cukupnya berapa tapi jangan sampai tidak ada barang sama sekali," kata Sultan yang ditemui saat acara Syawalan dan Silaturahmi Forkopimda, Pejabat dan Tokoh Masyarakat Gunung Kidul di Bangsal Sewoko Projo.
Menurut Sultan pemberlakuan kuota BBM tersebut, tidak mungkin memenuhi kebutuhan masyarakat setiap harinya. Diharapkan dengan kuota tersebut setidaknya bisa memetakan kebutuhan BBM. "Kalau mau terpenuhi terus ya jangan pakai kuota. Subsidi diloskan begitu saja," katanya.
Sementara Senin ini, sejumlah SPBU di Gunung Kidul kehabisan BBM jenis premium sejak pagi hari.
Menurut Pengawas lapangan SPBU Jalan Baron 44.558.07, Winarna mengatakan sejak pagi kehabisan stok BBM jenis Premium.
"Sejak 06.00 WIB sudah habis, namun sore nanti akan dikirim sekitar 16.00 WIB," kata dia.
Winarna mengatakan masyarakat membeli bahan bakar jenis pertamax untuk mengganti premium. Dia mengakui pengiriman dari Pertamina dibatasi biasanya setiap kali permintaan langsung dikirim. Namun dalam dua hari terakhir dibatasi.
"Kemarin (24/8) dikirim 24 ribu ton, dan hari ini rencananya 32 ribu ton," katanya.