Senin 25 Aug 2014 15:50 WIB

Solar Habis, Ratusan Nelayan 'Puasa' Melaut

Nelayan (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Nelayan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  INDRAMAYU – Ratusan kapal nelayan di sentra nelayan Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, saat ini tidak bisa melaut. Pasalnya, mereka tidak bisa mendapat pasokan solar yang saat ini jumlahnya dibatasi.

 

Kepala SPBN Karang Song, Agung Teja Legawa, menyebutkan, di Karangsong terdapat sekitar 500 kapal. Dari jumlah itu, ada sekitar 30-40 persen kapal yang tidak bisa melaut.  ''Stok solar habis,'' ujar Agung, Senin (25/8).

Agung menyebutkan, stok solar bulan Agustus untuk kapal-kapal besar, sudah habis pada 14 Agustus lalu. Sedangkan sisa solar sebanyak 700 kl bagi kapal-kapal kecil, juga sudah habis pada 15 Agustus.  ''Jadi sekarang benar-benar kosong, tidak ada stok solar yang tersisa,'' terang Agung.

Agung menjelaskan, untuk mendapatkan solar, para nelayan harus menunggu solar dipasok lagi pada 1 September. Pasalnya, untuk bulan ini sudah tidak ada penambahan pasokan solar.

Agung mengungkapkan, pasokan solar untuk SPBN Karangsong semula mencapai 608 ribu kl. Namun sejak adanya kebijakan pengurangan kuota solar subsidi oleh pemerintah, jumlah pasokan solar ke SPBN yang dipimpinnya hanya menjadi sekitar 480 ribu kl.

''Dengan kuota awal saja solar masih kurang, apalagi sekarang kuota solar dikurangi,'' terang Agung.

Tak hanya pengurangan kuota, Agung juga menyesalkan waktu pelaksanaan dimulainya kebijakan tersebut pada pascalebaran. Saat itu, seluruh kapal yang awalnya mudik lebaran, berangkat melaut dalam waktu hampir bersamaan. 'Sehingga kebutuhan solar pascalebaran memang sangat besar. Tapi solarnya malah dikurangi,'' kata Agung.

Agung menambahkan, kondisi tersebut membuat para nelayan yang tidak kebagian solar menjadi marah. Bahkan, adapula yang melempar-lempar meja. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa karena memang kebijakan pengurangan kuota solar berasal dari pemerintah.

Seperti diberitakan, susahnya mendapat solar, akhirnya membuat para nelayan di sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu terpaksa alih profesi. Seperti misalnya, menjadi pedagang sayur, tukang bangunan, kernet mobil elf dan pemulung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement