Ahad 24 Aug 2014 12:35 WIB

Ini Titah Sri Sultan Hamengkubowono Soal Sapi

Sri Sultan Hamengku Buwono X
Foto: antara
Sri Sultan Hamengku Buwono X

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta kepada pemilik atau peternak sapi untuk tidak mencambuk sapi sampai menimbulkan luka goresan.

"Pecut memang sarana untuk mengendalikan sapi. Tapi saya minta agar sapi jangan 'dipecut' sampai menggores kulitnya," kata Sultan pada kegiatan Festival Gerobak Sapi 2014 di Lapangan Utara Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman, Ahad (24/8).

Menurut dia, jika sampai kulit sapi tergores luka maka akan menimbulkan bekas meskipun sudah sembuh.

"Jika sampai tergores ini maka bekasnya tidak akan bisa hilang, dan nanti akan mempengaruhi harga jual sapi di pasaran," katanya.

Ia mengatakan, harga sapi yang kulitnya terdapat bekas goresan bisa anjlok dan tidak laku di pasaran.

"Karena sapi yang kulitnya tergores hanya dapat diambil dagingnya saja untuk dikonsumsi, tetapi kulitnya tidak laku dijual," katanya.

Sultan mengatakan, industri kerajinan kulit untuk berbagai kebutuhan kreasi memerlukan bahan kulit sapi yang mulus dan berkualitas bagus.

"Jika kulit sapi terdapat luka dan cacat maka sektor industri tidak akan mau menerimanya. Jadi harus dijaga bagaimana agar kulit sapi bisa memenuhi standar internasional," katanya.

Sebelumnya Sultan juga sangat mengapresiasi kegitan Festival Gerobak Sapi 2014 dari dapat mendorong pelestarian budaya dan bisnis.

"Semoga peritiwa sepertri ini membawa manfaat sebagai salah satu atraksi budaya. Selain itu diharapkan bisnis sapi juga meningkat dan mengangkat harga sapi lokal," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement