Sabtu 09 Nov 2013 17:00 WIB

Pramono Usulkan Sarwo Edhie Wibowo Jadi Pahlawan Nasional

Pramono Edhie Wibowo
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pramono Edhie Wibowo

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOREJO -- Mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo mengatakan, masyarakat dan pemerintah daerah Purworejo, mengusulkan Panglima Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

"(Secara peraturan) gelar diusulkan oleh pemerintah daerah tapi masih menunggu (tindak lanjut), karena masih banyak yang harus ditanyakan ke pemerintah pusat mengenai usulan itu," kata Pramono sebelum melakukan persiapan "haul" untuk Sarwo Edhie, yang juga Ayahnya itu, di Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu.

Pramono mengaku usulan penetapan Sarwo Edhie sebagai pahlawan nasional datang murni dari masyarakat Purworejo dan Pemerintah Daerah yang dipimpin Bupati Mahsun Zain.

"Soal pencalonan tersebut, saya akan tanyakan ke Bupati, karena yang mengusulkan adalah Bupati dan masyarakat Purworejo," tuturnya.

 

Menyikapi pertimbangan usulan itu, Pramono juga mengaku dirinya belum mengetahui secara spesifik alasan apa yang menguatkan usulan masyarakat dan Pemda Purworejo untuk mengajukan nama Sarwo Edhie sebagai pahlawan nasional.

"Gelar diusulkan memang oleh Pemerintah Daerah tapi saya masih menunggu, dan akan berkomunikasi dengan Bupati mengenai pertimbangannya," ucapnya.

Sarwo Edhie, sebagai panglima RPKAD (asal muasal Kopassandha TNI AD/Kopassus TNI AD) merupakan tokoh militer yang memimpin penumpasan pemberontak komunis G30S/PKI, yang hingga kini dinyatakan sebagai pihak paling bertanggung jawab atas pembunuhan enam jenderal dan satu perwira pertama TNI AD.

Setelah itu, Sarwo yang juga ayah dari Ibu Negara, Kristiani Yudhoyono, ini juga pernah menjadi ketua BP-7 Pusat, duta besar Indonesia untuk Korea Selatan, serta menjadi gubernur AKABRI

Pemerintah sendiri pada tahun ini, melalui Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan telah menetapkan pemberian gelar pahlawan nasional untuk tahun ini kepada tiga tokoh yaitu Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radjiman Wedyodiningrat dari Yogjakarta, Lambertus Nicodemus Palar dari Sulawesi Utara dan Letjen TNI (Purn) TB Simatupang.

Menurut Pramono, jika usulan mengenai Sarwo Edhie ditindaklanjuti, kemungkinan penetapannya terjadi pada tahun-tahun berikutnya setelah 2013.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement