Rabu 09 Oct 2019 02:30 WIB

Menengok Pandai Besi di Desa Mekarmaju Bandung

Desa Mekarmaju Kabupaten Bandung dikenal memiliki ratusan pandai besi

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Desa Mekarmaju, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, terkenal dengan produksi perkakasnya.
Desa Mekarmaju, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, terkenal dengan produksi perkakasnya.

PASIRJAMBU, AYOBANDUNG.COM -- Desa Mekarmaju, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, terkenal dengan produksi perkakasnya. Di Desa tersebut terdapat ratusan pandai besi yang memproduksi perkakas pertanian, baik cangkul, garpu, golok, maupun parang.

Terdapat sejumlah kampung yang memproduksi perkakas, salah satunya Kampung Lio. Di sana terdapat seorang pandai besi, Oleh (68 tahun). Setiap hari, Oleh bersama lima orang rekannya memproduksi berbagai perkakas.

AYO BACA : Menjadi Pandai Besi, Harus Belajar Dua Tahun Sampai Baca Doa

"Biasanya dapat pesanan borongan, seperti cangkul, garpu, dan belincong," ujar Oleh kepada Ayobandung.com, Senin (7/10). Dalam sehari, pandai besi Oleh mampu memproduksi puluhan bahkan ratusan perkakas yang dikerjakan oleh lima orang.

"Kalau garpu seperti ini bisa produksi 30 buah per hari, belincong juga 30 buah, kalau sedang dapat pesanan linggis mah bisa sampai 120 buah per hari," ujarnya.

Oleh menjual setiap garpu kepada bandar yang memesan seharga Rp 70 ribu per buah. Setelah dipotong biaya produksi, keuntunyannya berkisar Rp 10 ribu

AYO BACA : Golok Galonggong Tasikmalaya yang Terkenal Berkualitas

"Hasil penjualan dibagi rata, lumayan bisa mempertahankan isi perut," ucapnya.

Keuntungan yang lebih besar bisa didapat jika Oleh mendapat pesanan khusus seperti membuat golok dari seseorang. Setiap golok dijual seharga Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu tergantung dari bahan dan bentuknya.

Namun, pesanan khusus tersebut jarang didapat. Karena itu, Oleh mengandalkan pesanan membuat perkakas dari bandar yang biasa melalukan pesanan.

Pandai besi di Desa Mekarmaju masih menggunakan teknik tradisional. Besi yang sebelumnya dipotong sesuai ukuran, dipanaskan dalam bara arang. Besi yang menyala merah kemudian ditempa di atas paron menggunakan palu.

Tempaan dilakukan untuk membentuk perkakas yang dibuat. Selain itu, penempaan dilakukan supaya besi menjadi lebih padat sehingga tidak mudah rusak.

Setelah ditempa, besi dipanaskan lagi untuk dilakukan penyepuhan. Penyepuhan atau perlakuan panas merupakan proses akhir dalam penempaan pembuatan perkakas.

AYO BACA : 5 Zodiak yang Jago Merangkai Kata-kata Manis

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement