Ahad 24 Aug 2014 03:29 WIB

20 Juta Lansia Masih Aktif Bekerja

  Para wanita Bali lanjut usia (lansia) membawakan Tari Pendet secara massal pada peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 2013 di Denpasar, Bali,
Foto: Antara
Para wanita Bali lanjut usia (lansia) membawakan Tari Pendet secara massal pada peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 2013 di Denpasar, Bali,

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sekretaris Komisi Lanjut Usia Nusa Tenggara Timur Sentianus Medi mengatakan jumlah penduduk lansia di wilayah setempat yang terdata aktif bekerja sekitar 350 ribu orang dari total populasi tidak kurang dari 5 juta jiwa. Penduduk lanjut usia di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih produktif atau aktif bekerja itu di luar data lansia non potensial atau yang sudah tidak bisa bekerja, kata Sentianus Medi di Kupang, Ahad (24/8).

Menurut dia, penduduk lansia yang terdata masih bisa bekerja lebih banyak berada atau tinggal di desa-desa. Namun harus diakui mereka hingga kini kurang mendapat perhatian dari pemerintah. "Jika data tahun 2000 tercatat sebanyak 349.576 jiwa, maka hingga beberapa tahun lalu sekitar 350 ribu jiwa. Itu belum termasuk lansia non potensial. Cukup banyak. Sementara sudah empat tahun kita belum lakukan pendataan," katanya.

Dia menjelaskan, Komisi Daerah Lansia menangani kalangan lanjut usia yang potensial. Sementara, kaum sepuh yang non potensial ditangani oleh Dinas Sosial NTT. Sentis mengaku, jumlah Lansia potensial masih cukup banyak yang belum didata. Ini karena Komisi Lansia baru terbentuk di tingkat provinsi.

Dia mengatakan, pembentukan Komisi Lansia di tingkat kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur masih dalam tahap sosialisasi. Setelah pembentukan komisi lansia tingkat kabupaten/kota, akan diikuti dengan pendataan dan pemberdayaan kaum lanjut usia.

"Ini agenda dan langkah-langkah yang akan dilakukan Komisi Lansia untuk memerhatikan dan memberdayakan mereka sesuai dengan ketentuan yang berlaku," katanya.

Mantan Kepala Biro Bina Sosial Setda NTT itu juga menyebut data nasional dari Direktur Pelayanan Sosial Lanjut Usia Kementerian Sosial Tutiek Haryati bahwa di Indonesia terdapat sekitar 20 juta jiwa kaum tua yang masih aktif.

Data menunjukkan saat ini terdapat sekitar 23 juta jiwa lansia dari total jumlah penduduk Indonesia. Kementerian Sosial mencatat ada 2,8 juta lansia yang terlantar sementara yang terlayani setiap tahunnya kurang dari 10 persen atau hanya 26.500 jiwa.

"Tugas pemerintah untuk merangkul lansia yang masih aktif serta mengajak mereka untuk berbagi dan peduli. Karena kalau hanya pemerintah saja yang menangani lansia terlantar tidak akan bisa," katanya. Menurut dia, lansia yang masih aktif merupakan aset bangsa yang tidak bisa diabaikan begitu saja dan mereka masih bisa berperan dalam pembangunan.

"Setidaknya membimbing yang muda agar bisa lebih baik membangun bangsa. Selain itu juga dapat berbagi ilmu yang dimiliki misalnya upaya hidup sehat sehingga menjadi lansia aktif," kata dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1980 jumlah lansia sebanyak 7,9 juta jiwa atau 5,45 persen.

Pada 2000 meningkat menjadi 14,4 juta jiwa atau menjadi 7,2 persen dan pada 2020 diperkirakan berjumlah 28,9 juta jiwa atau mencapai 11,11 persen dari total penduduk. Indonesia saat ini menjadi negara yang berstruktur tua karena jumlah lansia mencapai lebih dari 8,15 persen pada 2010.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement