REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Sopir diduga tidak mendengar peringatan warga, kendaraan jenis sedan rusak berat setelah dihantam kereta api Siliwangi yang meluncur dari arah Cianjur, Jabar, menuju Sukabumi.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang pertama kali terjadi di Cianjur itu. Tabrakan tersebut terjadi antara kendaraan roda empat dengan kereta api di Kampung Margaluyu, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Sabtu.
Sejumlah saksi mengatakan peristiwa naas tersebut berawal ketika sedan Toyota Camry bernomor polisi F 1383 yang dikemudikan Deden Permana baru keluar dari garasi rumahnya dan langsung menyeberang rel kereta yang terletak di depan rumah itu.
"Saya sempat berteriak pada pengemudi, kalau ada kereta hendak melintas. Mungkin tidak terdengar oleh pengemudi yang terus melajukan kendaraan dengan posisi mundur," kata Abun Sunandi (52), saksi mata yang tengah duduk di warung yang tidak jauh dari TKP.
Akibatnya, ungkap dia, kereta yang melaju kencang dari arah Cianjur menuju Sukabumi menghantam sedan yang hendak melintas tanpa supirnya sempat melihat ke arah datangnya kereta.
Sedan yang dikemudikan Deden rusak berat dan sempat terseret sejauh beberapa meter, tapi pengemudi hanya mengalami luka memar di sejumlah anggota tubuhnya karena terpental.
Tabrakan antara kereta api dan sedan tersebut pertama kali terjadi sejak kembali beroperasinya kereta api jurusan Cianjur-Sukabumi tersebut.
Saat ini kasus itu telah ditangani Lakalantas Polres Cianjur. Petugas telah menepikan body sedan yang rusak ke pinggir rel.
Kanit Laka Polres Cianjur, Iptu Tenda, mengatakan saat ini pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi dan korban serta masinis kereta api Galih.
"Keterangan sejumlah saksi menyatakan kendaraan jenis sedan hendak menyeberang rel kereta, namun (supirnya) tidak melihat kedatangan kereta api dari arah Cianjur, sehingga tabrakan tidak dapat dihindari. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," katanya.