REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kelangkaan premium bersubsidi membuat sejumlah siswa sekolah di Kabupaten Cirebon, terpaksa membolos. Mereka tidak dapat kendaraan yang mengantar mereka ke sekolah.
''Motor bapak saya tidak ada bensinnya, jadi tidak bisa jalan'' tutur Dini, seorang siswi SMP saat ditemui sedang menunggu angkutan kota (angkot) di perempatan Tegalwangi, Sabtu (23/8).
Dini mengatakan, terpaksa harus menumpang angkot untuk menuju sekolahnya. Namun ternyata, semua angkot yang melintas telah dipenuhi penumpang.
Dini mengaku sudah menunggu angkot hampir sejam namun belum menemukan angkot yang kosong. Karena itu, dia memutuskan untuk tidak pergi sekolah karena sudah terlambat. ''Mungkin sekarang semua orang naiknya angkot sampai semua angkot jadi penuh,'' keluh Dini.
Hal serupa juga dialami seorang siswa SMKN 1 Cirebon, Rahmat. Dia pun mengaku terpaksa membolos karena tidak ada angkot yang kosong.
''Saya sejak pagi menunggu mobil angkot, tapi angkot jarang yang lewat. Kalaupun ada, sudah penuh penumpangnya,'' tutur Rahmat.
Sementara itu, seorang sopir angkot, Iman mengaku kesulitan mencari bensin karena banyak SPBU kehabisan stok bensin.
Dia pun menolak menggunakan pertamax karena harganya dua kali lipat. ''Kalau ongkos penumpangnya tidak naik, kami rugi,'' kata Iman menerangkan.