Jumat 22 Aug 2014 22:22 WIB

Jokowi: Pemerintahan Mendatang tak Lancar Jika Hanya Andalkan Kabinet

Jokowi dan Jusuf Kalla menggelar konferensi pers di rumah Dinas Gubernur, Jakarta, Kamis (21/8) malam WIB.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jokowi dan Jusuf Kalla menggelar konferensi pers di rumah Dinas Gubernur, Jakarta, Kamis (21/8) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo mengakui pemerintahannya mendatang tak bisa dilaksanakan oleh segelintir orang. Karena itu, ia berupaya untuk melibatkan berbagai pihak agar rencana pembangunan berjalan sesuai yang diinginkan.

"Tidak hanya presiden, wakil, dan kabinetnya saja. Kami mengharapkan adanya partisipasi aktif para relawan dan rakyat Indonesia," kata Jokowi saat menghadiri acara Musyawarah Relawan Nusantara di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Jumat (22/8) pagi.

Dalam sambutannya di hadapan enam ratusan relawan, Jokowi berpesan supaya relawan terus melihat dan mendengar fakta-fakta yang ada di daerah dan di lapangan. ”Infokan semua masalah-masalah itu ke pusat. Dengan demikian relawan telah menjadi tangan-tangan pemerintah,” ajak Jokowi.

Sebelumnya, inisiator acara Musyawarah Relawan Nusantara Ammarsjah menjelaskan memenangkan pasangan Jokowi -JK sebagai presiden RI adalah langkah awal. Selanjutnya relawan harus tetap mengawal jalannya pemerintahan Jokowi-JK dengan mengedepankan nilai-nilai kritis kebangsaan. 

Di tempat yang sama, Humas Musyawarah Relawan Nusantara Nuryaman Berry Hariyanto menyatakan secara keseluruhan pelaksanaan musyawarah yang berlangsung pada 21-22 Agustus dan dihadiri 150 organ relawan tersebut berjalan lancar. Dan, hasil dari musyawarah tersebut di antaranya menelurkan sejumlah program berbasis Nawa Cita program Jokowi-JK, serta membangun organisasi relawan secara terpusat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement