REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana membangun gedung pertunjukan kesenian terbesar dan termegah di Indonesia dengan bantuan dua arsitek dunia.
Pemprov Jabar sendiri mempunyai lahan seluas 4 hektare di kawasan jalan Cikutra Kota Bandung. Saat ini, lahan tersebut tidak terpakai dan akan dijadikan tempat pertunjukan seni bertaraf internasional. Pemprov Jabar, menargetkan gedung yang bisa menampung ribuan pengunjung itu bisa dibangun pada 2015 mendatang.
"Untuk gedung kesenian sudah ada teknis dan time schedule-nya,'' ujar Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar kepada wartawan di Gedung Sate, Kamis petang (21/8).
Menurut Deddy, proses lelang pembangunan gedung itu akan dilimpahkan ke pihak ketiga. Sistemnya, BOT (Built Operation Transfer).
Deddy berharap dalam kurun waktu enam bulan kedepan proses lelang, penataan tanah, serta pengelolaan barang sudah rampung. Sehingga, bangunan tersebut bisa mulai dibangun pada pertengahan 2015 mendatang.
"Kami minta dua tahun sudah selesai. Tapi tergantung besarnya bangunan. Saya harap dua tahun itu sudah bisa beroperasi," katanya.
Deddy mengatakan, Wali Kota Bandung, Ridwal Kamil harus terus mengawal Izin Mendirikan Bangunan (IMB) serta Amdal bangunan seni tersebut. Ia juga, meminta Ridwan Kamil untuk memberikan masukan agar gedung tersebut bisa megah sekaligus memiliki icon Jawa Barat dalam sebuah gedung.
"Makannya kami menghubungi dua arsitek dunia malam ini. Dua arsitek tersebut bernama Santiago (Spanyol) dan Zaha Hadid (Inggris berdarah Turki)," katanya.
Dua arsitek tersebut, kata dia, memiliki keahlian membangun gedung yang bentuknya unik sekali. Beberapa karya arsitek tersebut dinilainya sangat luar biasa. Disinggung mengenai anggaran, Ia mengaku anggaran akan dilimpahkan kepihak ketiga dalam bentuk investasi.
"Berapa anggarannya, Ya nanti dibuat berapa diliat dulu dari rancangannya. ngga tau berapa triliun jadinnya," katanya.