Jumat 22 Aug 2014 04:33 WIB

PO AKAP Terminal Rawamangun Enggan Pindah

Rep: C81/ Red: Julkifli Marbun
Pembatas seng dipasang di dalam Terminal Rawamangun, Jakarta, Senin (18/8). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Pembatas seng dipasang di dalam Terminal Rawamangun, Jakarta, Senin (18/8). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka revitalisasi Terminal Rawamangun, Jakarta Timur ditutup. Akibatnya, ratusan penumpang yang hendak menaiki bus membludak di sisi jalan. Selain itu, bus-bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mengantri di depan terminal tersebut hingga memakan satu lajur jalan luar Terminal, Kamis (21/8).

Salah satu penumpang Muhamad Jajuli (55) warga RT 005/004 Duta Kranji, Kelurahan Bintara, Bekasi, mengatakan tidak mendapatkan sosialisasi sama sekali terkait penutupan terminal ini. Bahkan, dirinya mengaku bingung saat melihat terminal tersebut ditutup.

Akibatnya, dia beserta keluarganya yang akan berangkat ke Sumatera Barat terpaksa berpanas-panasan menunggu bus di luar terminal. “Sudah dari jam 10 kita menunggu disini, sama pihak PO disuruh tunggu disini (sisi jalan) tapi hingga sore hari (Pukul 15.00)  belum juga diberangkatkan. Mana tidak ada ruang tunggu lagi,” ujarnya, Kamis (21/8).

Herman (50) salah satu petugas PO mengatakan, memang ada himbauan untuk tidak membuka layanan disaat terminal sedang direvitalisasi. “Namun, Unit Pengelola Teknis (UPT) memberikan ijin sementara kepada PO agar tetap beroperasi,” ungkapnya.

“Katanya sih sampai empat bulan kedepan, saya sih berharap masih boleh disini sampai terminal jadi, soalnya kalau pindah ke Terminal Pulo Gadung kan sudah ada PO disana, terus di Terminal Pulo Gebang juga akses tolnya belum jadi, jadi mending disini,” katanya.

Kepala Terminal Rawamangun, Yean Robert Simanjuntak membenarkan pihaknya telah memberikan larangan pembukaan layanan tiket disaat terminal sedang direvitalisasi. Hal itu dikarenakan selain mengganggu arus lalulintas lokasi juga tidak terdapat lokasi menunggu bagi penumpang.

"Larangan sudah kita berikan. Kita imbau PO-PO itu agar pindah ke Terminal Pulogadung dan Pulau Gebang, sayangnya mereka membandel," kata Robert saat dihubungi via telpon.

Selain itu menurutnya, sampai sekarang PO tersebut belum pindah dikarenakan menurut mereka masih banyak penumpang yang akan berangkat melalui terminal tersebut.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhamad Akbar, mengatakan masih melakukan proses negosiasi terkait pemindahan sementara PO ke terminal terdekat. “Masih menunggu pembahasan dengan pihak PO dikarenakan masih harus menunggu perubahan izin trayek,” katanya.

Selain itu, sebagian besar PO, lanjut Akbar masih belum menerima pemindahan tersebut. “Kalau sudah selesai nanti akan mereka pindah kesana,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement