Kamis 21 Aug 2014 22:06 WIB

Bandrek dan Bajigur Populer di Masyarakat, Tapi..(2-Habis)

Rep: Joko Suceno/ Red: Agung Sasongko
Bandrek
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Bandrek

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Popularitas bandrek dan bajigur, kata Iwan Gunawan, pengurus Kadin Jabar, tak perlu diragukan lagi. Di dalam negeri, kata dia, minuman yang disajikan dalam kondisi panas ini sudah bisa dinikmati oleh semua kalangan. mereka yang ingin mencicipi atau gandrung dengan minuman ini tak perlu harus datang ke Bandung sebagai tempat lahirnya minuman ini.

‘’Sekarang sudah banyak produk instan bandrek dan bajigur di supermarket. Tinggal pilih mau produk mana yang akan dicicipi. Tidak perlu datang ke Bandung,’’kata dia yang juga salah satu motivator industry kecil dan menengah (UKM) ini.

Setelah kedua minuman ini popular, sambung Iwan, ada sebuah tantangan yang harus dijawab oleh kalangan pengusaha, baik produsen bajigur dan bandrek, maupun pemilik café dan restoran. Kedua kelompok ini, imbuh dia, telah banyak mendapatkan keuntungan secara financial dari usaha minuman ini.

‘’Harusnya para pengusaha ini melakukan langkah lanjutan agar minum bandrek dan bajigur sebagai sebuah budaya lokal yang bisa dipsarkan,’’cetus dia.

Jika tantangan ini bisa diwujudkan, kata Iwan, bukan tidak mungkin produk minuman ini bisa lebih kesohor hingga ke mancanegara, khususnya Eropa dan Amerika yang memiliki musim dingin. Jenis minuman  tradisional ini, imbuh dia, memiliki potensi dipasarkan ke negara-negara tersebut. Hanya saja, sejauh ini peluang tersebut belum digarap dengan serius. ‘’Harusnya pemerintah mengambil peluang tersebut bersama-sama dengan para pelaku usaha ini,’’kata dia.

Iwan menuturkan, budaya luar yang kini mulai digandrungi oleh masyarakat kelas menengah atas di sejumlah kota besar di Indonesia adalah minum wine (anggur-red). Budaya ini, kata dia, harusnya bisa diatasi jika seluruh stakeholder bersama-sama membangun budaya minum bandrek  dan bajigur.

‘’Apalagi sekarang ini produk bandrek dan bajigur sudah sangat inovatif. Ini meruypakan hasil industry kreatif makanan yang patut diapresiasi,’’tutur dia.

Salah satu yang harus tetap dijaga oleh kalangan produsen bajigur dan bandrek adalah kualitas minuman ini. Bahan baku yang tetap mengacu pada produk aslinya harus tetap dipertahankan. Sebab, jika inovasi dilakukan tanpa berpegang pada nilai keaslias dan tradisional akan mudah ditinggalkan oleh konsumen.

‘’karena itu orisinalitas produk ini harus terus dipertahankan. Inovatif boleh tapi tak menghilangkal orisinalitasnya,’’cetus dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement