Kamis 21 Aug 2014 18:13 WIB

Ini Pandangan Warga Terkait Pembacaan Putusan MK

Rep: c89/ Red: Mansyur Faqih
Warga berfoto di depan panser yang diparkirkan di dekat gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (21/8). Hari ini MK akan menggelar sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden.
Foto: Raisan Al Farisi/Republika
Warga berfoto di depan panser yang diparkirkan di dekat gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (21/8). Hari ini MK akan menggelar sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang penentuan pemenang pilpres menghadirkan beragam tanggapan dari warga Jakarta. Beberapa orang dari berbagai kalangan ikut bersuara terkait keputusan final dan suasana yang dihadirkan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Khalam (57 tahun) misalnya, penjual minuman hangat dengan sepeda keliling ini mengaku memilki kekhawatiran tersendiri jika ada yang menyulut terjadinya kekisruhan karena tidak terima hasil yang ditetapkan.

"Khawatir juga, takut ada tawuran. Anak sekolah saja tawuran apalagi rebutan pemimpin negara, "ujarnya, Kamis (21/8).

Pria asal Brebes itu berharap semua pihak dapat menerima dengan lapang dada apa pun putusan MK.

Sementara itu, Akhmadi (60) mengaku merasa terganggu  lantaran tidak banyak aktivitas yang dikerjakannya hari ini. Daerah tempat operasinya tidak banyak dilalui calon penumpang.

"Ya terganggulah. Tarikan sepi, dari tadi udah ga ada yang keluar, puyeng, makan udah dua kali," keluh sopir bajaj itu.

Mengenai hasil putusan MK, ia berharap siapa pun pemenangnya yang penting bisa menjadi pemimpin yang melayani rakyat. "Siapa saja yang jadi, yang penting yang benar saja," ungkap Akhmadi.

Sedikit berbeda dengan Robis (20), karyawan  tempat penjualan batu alam di kawasan Rawasari, Jakarta Pusat ini merasa tak takut dengan suasana yang terjadi di gedung MK. Pria asal Bogor itu berharap semua pihak bisa menerima keputusan dengan lapang dada.

Hal senada juga dituturkan oleh Roni (40), pekerja di kantor pengiriman barang, kawasan Kemayoran, Jakpus. Ia mengaku dengan banyaknya massa yang bergerak ke MK justru mempermudah perjalanan tugasnya. 

Pada hari biasa, ia selesai mengirim barang jelang pukul 18.000. Hari ini banyak jalan yang dilaluinya terasa sepi sehingga tugasnya bisa selesai sebelum pukul 16.00 wib.

Mengenai keputusan MK, ia berharap semua pihak bisa cerdas menyikapinya. Pemimpin yang terpilih pun bisa memperhatikan kehidupan semua kalangan.

"Siapa saja, yang penting aman, yang terpilih bisa perhatikan semua kalangan. Kalau bisa gaji kita juga dinaikkan," ungkapnya dengan sedikit tersenyum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement