REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Saatnya Membudayakan Minum Bandrek dan Bajigur Minuman yang satu ini identik dengan tatar Sunda. Bandrek dan bajugir, kedua jenis minuman tradisional ini sudah lama ada di masyarakat Sunda. Awalnya, minuman yang terbuat dari rempah-rempah seperti jahe, serai, merica, daun pandan, gula aren, dan santan sebagai hidangan masyarakat pegunungan atau dataran tinggi.
Ada beberapa daerah di Bandung yang menjadi tempat lahirnya minuman tradisional ini. Salah satunya adalah Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Daerah yang dikenal dengan hawanya yang dingin ini menjadi tempat lahirnya minuman bandrek dan bajigur.
Awalnya minuman tradisional ini disajikan secara dadakan. Namun dalam perkembangannya, keduanya jenis minuman ini telah dibuat secara instan.
Tujuannya disamping untuk kepentingan bisnis juga tanah lama dan bisa diminum kapan dan dimana saja. Setelah menjadi salah satu minuman yang cukjup popular di masyarakat, minuman ini kemudian diproduksi secara home industri. Bahkan distribusi produk minuman ini sudah menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia bahkan manca negara.
Di Bandung, minuman bandrek dan bajigur menjadi salah satu menu unggulan. Coba saja tengok ke setiap rumah makan, café, atau restoran. Kedua jenis minuman ini selalu disajikan. Kondisi cuaca di Bandung, memang sangat mendukung untuk mencicipi kedua jenis minuman tradisional ini.
‘’Setiap kali berkunjung ke Bandung, minuman ini tak pernah saya lewatkan. Bahkan saya harus membeli oleh-oleh minuman tradisional ini untuk dibawa pulang,’’kata Retno Winarni (37 tahun), asal Jakarta.
Menurut Retno, minum bandrek atau bajigur memang sangat pas dilakukan di Bandung, khususnya daerah Lembang atau Ciwidey. Kedua daerah berhawa dingin ini, menjadi tempat yang sangat pas untuk meminum bandrek dan bajigur. Ia mengatakan, kedua jenis minuman ini selain enak juga memiliki khasiat bagi kesehatan.
‘’Khusus untuk bandrek saya sangat suka sekali. Kalau lagi batuk dan tenggorokan agak kurang enak, saya memilih minum bandrek,’’kata perempuan yang bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika