Kamis 21 Aug 2014 14:51 WIB

Pemahaman Budaya 'Ngayogyakarta' Dinilai Perlu Ditanamkan Berkesinambungan

Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono ke X
Foto: Antara
Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono ke X

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Purnomo menegaskan bahwa pemahaman tentang budaya "Ngayogyakarta" perlu secara berkesinambungan ditanamkan pada generasi muda sebagai penerus pembangunan dalam pembentukan kareakter siswa.

"Diharapkan dengan pemahaman budaya 'Ngayogyakarta' tersebut, siswa sejak dini paham tentang keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Sri Purnomo pada pelantikan sejumlah kepala sekolah di daerah ini, Kamis.

Menurut dia, dengan pemahaman tersebut diharapkan siswa mampu pula mengembangkan kepribadian yang sesuai dengan budaya "Jogjakarta" yakni budaya pemerintahan "Satriya", yang merupakan nilai-nilai yang terkandung didalam filosofi "Hamemayu Hayuning Bawana".

"Filosofi tersebut memiliki makna sebagai kewajiban melindungi, memelihara serta membina keselamatan dunia dan lebih mementingkan berkarya untuk masyarakat daripada memenuhi ambisi pribadi," katanya.

Ia mengatakan, kepala sekolah memiliki tugas yang komplek yaitu sebagai pemimpin dari organisasi sekolah, manajer, motivator, pendidik, administrator, dan sekaligus sebagai supervisor dari seluruh perangkat organisasi sekolah dalam mencapai tujuan bersama yang tertuang dalam visi misi sekolah.

"Terlebih lagi pada tingkat sekolah dasar, tidak terdapat petugas urusan tata usaha untuk membantu seorang kepala sekolah dalam pengadministrasian dokumen-dokumen sekolah," katanya.

Sri Purnomo mengatakan, sebagai kepala sekolah, merupakan figur yang menjadi contoh dan panutan bagi para guru dan para siswa ?dalam hal pembentukan karakter baik dalam hal disiplin, maupun dalam hal etika dan moral.

"Terlebih lagi saat ini kita telah menerapkan kurikulum baru yang berorientasi pada pembentukan karakter siswa," katanya.

Ia mengatakan, memberikan pengetahuan tentang etika pergaulan, penanaman nilai- nilai agama, moral, budi pekerti serta etika bagi anak didik harus terus menerus dilakukan.

"Di samping itu diperlukan juga kesiapan mental dan ketangguhan karakter untuk mereduksi dampak negatif dari keterbukaan informasi," katanya.

Pelantikan kepala sekolah ini, kata dia, juga merupakan langkah yang strategis bagi para kepala sekolah yang baru dilantik, untuk melakukan penataan dan konsolidasi manajemen sekolah masing-masing jika perlu.

"Diharapkan pada tahun depan kinerja para kepala sekolah yang baru dilantik ini, dapat meningkatkan kualitas kelulusan siswa di lingkungan Kabupaten Sleman," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement