REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor tepung kelapa ke-28 negara sepanjang semester pertama tahun 2014.
"Ke-28 negara tersebut tersebar di Asia, Eropa, Amerika maupun Afrika, " kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut T Hasudungan Siregar di Manado, Kamis.
Negara-negara pembeli komoditas Sulut diantaranya Brasil, Australia, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Inggris, Belgia, Korea, Slovenia, Uruguay, Italia, Polandia, Tiongkok, Mesir, Denmark, Amerika Serikat, Thailand, Rusia, Afrika Selatan, Taiwan, Perancis, Lithuania, Peru, Malaysia, Estonia, Turki, Vietnam dan Argentina.
Tepung kelapa yang diekspor ke-28 negara tersebut sudah mencapai sebanyak 4.890 ton dengan devisa diperoleh sebesar 10,07 juta Dolar AS.
Dari ke-28 negara tersebut, katanya paling banyak diekspor ke Brasil capai 959 ton dengan sumbangan devisa sebesar 2,13 juta dolar Amerika Serikat (AS) kemudian ke Australia sebanyak 558 ton dengan nilai 1,20 juta dolar AS, Jerman sebanyak 520 ton dengan nilai 1,19 juta dolar AS. Ke Belanda 440 ton dengan nilai 876 dolar AS.
Tepung kelapa Sulut makin diminati karena kualitasnya memenuhi standar dan harapan konsumen di negara tujuan tersebut.
"Proses produksi tepung kelapa di Sulut mengikuti standar internasional, karena itu permintaan dari negara lain terus meningkat," katanya.
Komoditas tepung kelapa merupakan salah satu produk turunan kelapa yang saat ini menjadi andalan Sulut untuk memperoleh devisa.
Tujuan ekspor tepung kelapa Sulut bukan hanya negara-negara di Eropa tapi juga di Asia, Amerika dan Afrika.
"Produk tepung ini banyak dibutuhkan sebagai bahan baku membuat roti dan makanan lainnya dan juga banyak digunakan untuk campuran dalam industri makanan kecil seperti permen atau gula-gula, kue, puding dan lain-lain," katanya.