REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Psikolog mengimbau masyarakat untuk mengenali ciri-ciri psikopat atau seseorang yang memiliki gangguan kejiwaan untuk menghindari ancaman kejahatan yang terjadi pada diri atau orang terdekat.
"Para penderita gangguan kejiwaan biasanya memiliki sifat yang sangat berbeda dengan orang normal pada umumnya," kata psikolog dari Universitas Islam Riau, Yanuar Arif, kepada di Pekanbaru, Rabu (21/8).
Salah satunya menurut dia, yakni tingkat emosi yang tinggi dan sering marah bahkan dengan hal-hal yang sepele. Banyak dari penderita psikopat menurut dia juga kerap ingin menang sendiri dan selalu mempertahankan argumentasi yang sebenarnya salah.
Kemudian kata dia, juga ada penderita gangguan jiwa yang lebih tinggi yakni kerap berbicara dengan cara membentak dan bahkan dengan tanpa alasan yang kuat seperti dipicu kekesalan.
Ciri-ciri lainnya, kata Yanuar, yakni sebaliknya, penderita gangguan kejiwaan juga kerap memiliki sifat yang mudah tertawa, lalu kemudian suka berbicara tanpa harus ada lawan bicara.
"Mengenali ciri-ciri orang yang mengalami gangguan jiwa ringan termasuk psikopat adalah hal penting untuk menghindari ancaman kejahatan pada diri sendiri maupun orang terdekat kita," kata dia.
Salah satu contoh kasus seperti yang terjadi beberapa pekan lalu, dimana seorang wanita yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga tega membunuh bayu, anak majikannya tanpa alasan yang jelas.
Kasus yang dimaksud Yanuar adalah pembunuhan bayi bernama Jeanette Gracya Candrio berumur 1 tahun 2 bulan, warga Sukajadi, Pekanbaru. Kepolisian akhirnya berhasil menangkap pelaku, Dona (20), setelah beberapa pekan pencarian.
"Saya mendapat informasi dari kepolisian, bahwa apelaku saat dimintai keterangan selalu memberikan pernyataan yang berbelit. Tingkahnya juga aneh dan bisa jadi yang bersangkutan memang mengalami gangguan kejiwaan," demikian Yanuar.