Rabu 20 Aug 2014 15:54 WIB

HPI Beri Pelatihan Pemandu Wisata Korea

Pariwisata Bali (ilustrasi)
Foto: antara
Pariwisata Bali (ilustrasi)

REPUBLIKA. CO.ID. Oleh: Ahmad Baraas

DENPASAR -- Untuk meningkatkan kemampuan pemandu wisata di Bali, khususnya pemandu wisata Korea, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali memberikan pelatihan teknis memandu tamu Korea.

Ketua Divisi Korea HPI Bali, I Gusti Kade Winastra mengatakan, tamu Korea sangat khas, sehingga pemandu wisata perlu kemampuan khusus.

"Pemandu wisata Korea harus punya kemampuan berkomunikasi yang bisa membuat wisatawan Korea jadi gembira," kata Winastra.

Kepada Republika di Denpasar, Rabu (20/8), Winastra membenarkan, wisatawan Korea akan booming pada September dan Oktober. Bali katanya, sudah memiliki pemandu yang cukup untuk menangani wisatawan Korea.

Menurut I Gusti Kade Winastra, selama ini sudah ada 673 pemandu wisatawan Korea di Bali dan semuanya memiliki lisensi sebagai pemandu wisata Korea.

Mengenai adanya kekhawatiran sejumlah travel Korea akan kesiapan pemandu wisata, Winastra mengatakan sebagai hal yang wajar.

Tetapi HPI Bali sebutnya, keperluan pemandu wisata Korea akan bisa terpenuhi. "Kalau mereka minta dan dinilai layak, maka akan kami penuhi," kata Winastra.

Mengenai pelatihan keterampilan tehnis pemandu wisata Korea, dikatakan Winastra berbau human relationship skill.

Misalnya kemampuan mereka bercerita tentang cerita rakyat Bali atau tantri yang dikemas agar menarik dan membuat tamu jadi senang.

"Turis Korea itu berbeda dengan Eropa yang serius. Turis Korea suka dengan joke-joke, cerita yang lucu-lucu," ungkap Winastra menerangkan.

Selain pelatihan kemampuan menangani tamu, wisatawan Korea juga dibekali dengan kemampuan bahasa yang memadai. Sehingga komunikasi bisa lancar dan tidak ada kendala di lapangan.

Tentang travel-travel Korea yang nakal dan tidak membayar kewajiban kepada pemandu wisata, Winastra mengungkapkan sudah tidak ada masalah lagi.

Sebelumnya memang ada yang curang, seperti tidak memberi gaji tetap, tapi mengharuskan pemandu wisata bekerja seperti seorang pegawai tetap yakni siap dipanggil bila diperlukan.

"Mereka tidak bisa begitu. Kalau mau pemandu wisata seperti pegawai tetap ya harus ada gaji tetap juga, bukan hanya fee menghandle tamu saja," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement