REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero terus berusaha meningkatkan pelayanannya. Perusahaan pelat merah itu berencana membangun 'jalan tol' listrik di wilayah Sumatra
Manajer Senior Komunikasi Korporat PT PLN Bambang Dwiyanto mengatakan, PLN terus memacu pembangunan infrastruktur kelistrikan baik pembangkit, jaringan transmisi dan gardu induk. PLN berencana membangunan jaringan listrik 500 kilo Volt (kV) di sepanjang sisi timur pulau Sumatra.
''Jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi ini akan berfungsi sebagai 'jalan tol listrik' di wilayah Sumatra, yang menyalurkan tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkit ke pusat-pusat beban di pulau Sumatra,'' kata dia, Rabu (20/8).
Untuk tahap pertama akan dibangun lima ruas transmisi 500 kV Sumatra yaitu, ruas New AurDuri – Perbatasan (Jambi – Riau) (Lot-1) Ruas New AurDuri – Perbatasan (Jambi – Riau) (Lot-2) Ruas Perbatasan (Jambi – Riau) – Rengat Ruas Rengat – New Garuda Sakti (Lot-1) Ruas Rengat – New Garuda Sakti (Lot-2)
Menurut Bambang, jaringan transmisi yang akan dibangun akhir 2014 dan ditargetkan mulai beroperasi pada 2017 ini akan membentang sepajang 360 kilo meter sirkuit (kms) dari Aur Duri, Jambi hingga Garuda Sakti, Riau. Jaringan transmisi ini akan menyalurkan listrik dari beberapa pusat listrik tenaga uap (PLTU) yang saat ini sedang dibangun diantaranya PLTU Jambi kapasitas 2x400 megawatt (MW), PLTU Sumsel 6 kapasitas 2x300 MW dan PLTU Sumsel 7 kapasitas 2x150 MW.
Selain juga untuk mendukung jaringan listrik 275 kV yang saat ini menjadi andalan untuk transfer daya listrik di sistem kelistrikan Sumatra.
Sistem kelistrikan Sumatra terbagi menjadi tiga sistem kelistrikan besar yaitu Sumatra Bagian Selatan meliputi Sumatra Selatan, Lampung dan Bengkulu, Sumatra Bagian Tengah meliputi Sumatera Barat, Riau dan Jambi dan Sumatra Bagian Utara meliputi Sumatra Utara dan Aceh. Total beban puncak di Sumatera saat ini sekitar 4.483 MW dan beban listrik di Sumatra tumbuh rata-rata 10 persen per tahun.