Rabu 20 Aug 2014 10:37 WIB

Indonesia Hadapi Tiga Masalah Kelistrikan

Rep: Elba Damhuri/ Red: Muhammad Hafil
Jaringan listrik PLN
Jaringan listrik PLN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Krisis listrik masih menghantui Indonesia. Krisis terjadi karena tiga masalah serius kelistrikan nasional tidak juga diselesaikan dengan cepat dan efektif.

Mantan anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Herman Darnel Ibrahim menyebut ketiga masalah itu adalah konsumsi listrik yang masih rendah, elektrifikasi yang belum mencapai 100 persen, dan masih terjadinya pemadaman listrik di banyak wilayah di Tanah Air.

"Semua masalah ini seperti melingkar yang berdampak terhadap kinerja dan layanan PLN," kata Herman dalam diskusi sektor pertambangan dengan awak redaksi Republika, Selasa (19/8).

Konsumsi listrik yang rendah berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi yang ikut melambat. Rasio elektrifikasi yang masih 70 persen, kata Herman, menunjukkan pemerataan yang tidak berjalan dan ekonomi menjadi terpusat pada satu-dua titik saja.

Pemadaman bergilir, menurut Herman, terjadi karena tidak adanya investasi besar-besaran pada sektor pembangkit. Proyek 10 ribu MW berjalan lambat dan terkesan diabaikan pemerintahan saat ini. Padahal, kata Herman, itu sangat penting.

Pada sisi lain, Herman mengatakan keuntungan yang didapat PLN tidak sebanding denga laju pertumbuhan listrik. Dengan begitu profit tersebut tidak mencukupi untuk membangun pembangkit-pembangkit guna memenuhi permintaan yang terus tinggi.

PLN mencatat keuntungan. Rata-rata 7 persen setiap tahunnya, sementara laju permintaan listrik di atas 10 persen. "Akhirnya terjadi pemadaman di banyak wilayah," kata Herman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement