Selasa 19 Aug 2014 20:38 WIB

Anggota Yonif 501 Jadi Guru Bantu di Daerah Perbatasan RI-Malaysia

Praka Hasabullah dengan anak didiknya
Foto: Penerangan Kostrad
Praka Hasabullah dengan anak didiknya

REPUBLIKA.CO.ID, SANGGAU -- Jumlah tenaga pendidik di SDN 25 Primpah, Dusun Sungai Beruang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat terbilang sangat minim. Atas kondisi itu, salah seorang anggota Pos Sei Tekam Satgas Pengamanan perbatasan Yonif Linud 501 Kostrad tergugah menjadi guru  bantu di sekolah tersebut.

Prajurit Kepala (Praka) Hasbullah, akhirnya mengajar di kelas tiga dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang. Adapun mata pelajaran yang diajarkan yakni Bahasa Indonesia, PPKN, dan kesenian. Bertindak sebagai Kepala sekolah SDN 25 yakni, Sutejo.

Dari rilis yang disampaikan kepada ROL, Selasa (19/8), Praka Hasbullah mengajar di sela sela tugas rutin sehari hari. Selain untuk meningkatkan sumberdaya manusia, kegiatan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan Kemanunggalan TNI dengan Rakyat. Perlu perhatian pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di perbatasan, karena jika dibandingkan dengan Negara tetangga, negara kita jauh ketinggalan.

Diiformasikan sekolah milik pemerintah yang berbatasan dengan Malaysia itu hanya memiliki 4 kelas yaitu kelas 1-4. Sedangkan untuk melanjutkan ke kelas 5-6 siswa siswa tersebut harus berpindah ke SD lain yang cukup jauh jarak tempuhnya. Sungguh suatu kondisi yang sangat memprihatinkan bagi anak-anak dalam mengejar cita-citanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement