REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tim Transisi Jokowi-JK mengklaim telah bertemu dengan Wakil Presiden terpilih, Jusuf Kalla (JK) pada Jumat (15/8) lalu. Mereka mendapat arahan langsung terkait rancangan program yang tengah mereka bahas sekarang ini.
Deputi Tim Transisi, Andi Widjayanto mengatakan, dalam pertemuan tersebut, JK meminta agar tim transisi ini membuat rekomendasi program yang realistis pada tahun pertama ia bersama Jokowi menjabat, namun tetap menyentuh persoalan rakyat.
“Kami sudah melakukan komunikasi dengan pak JK. Kami baik-baik saja dengan beliau,” kata Andi di Rumah Transisi, Selasa (19/8).
Dia menambahkan, pihak tim transisi secara berkala melakukan komunikasi dengan JK melalui telepon. Ia menilai, kordinasi dengan JK justru lebih mudah dilakukan karena tidak banyak aktifitas yang dijalaninya saat ini, berbeda dengan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Namun terkait keberadaan kantor JK yang sampai saat ini belum pernah ia sentuh di rumah tersebut, kata Andi, karena jarak dari rumah wapres terpilih itu ke kawasan Menteng, tergolong jauh dan memakan waktu panjang ketika macet.
“Kalau Jokowi kan dekat. Rumah dinas dia dekat dari sini, kantornya pun tidak seberapa jauh. Makanya ia ke sini, JK bisa lewat telepon,” ujar dia.
Ia membantah kalau JK tidak setuju dengan tim transisi ini sebelum adanya putusan MK. Sebab, para deputi dan kepala staf kantor transisi, Rini Soewandi juga terus berinteraksi bersama JK untuk meminta saran serta arahan terkait kinerja tim tersebut.
Juru Bicara JK, Husein Abdullah mengakui, memang sejumlah hal penting terkait pemerintahan ke depan dibahasnya setelah Ahad (17/8) kemarin. Namun komunikasi bersama Jokowi selalu berjalan meski ia sedang tidak berada di Jakarta.
“Komunikasi dengan Jokowi tetap berlangsung meski JK kemarin liburan bersama keluarga di Amerika,” kata Husein.