Selasa 19 Aug 2014 18:00 WIB

Kelompok Masyarakat Ikut Kelola Sampah

kegiatan masyarakat di Tangerang dalam mengelola sampah
Foto: dok pribadi
kegiatan masyarakat di Tangerang dalam mengelola sampah

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sejumlah kelompok masyarakat di Kota Tangerang, ikut serta dalam melakukan pengelolaan sampah secara mandiri.Misalnya saja yang dilakukan oleh Himpunan Orang Muda Peduli Sampah (Hompimpah) Kota Tangerang, dengan melibatkan anak muda bahkan telah memberikan inspirasi warga dalam mengatasi masalah sampah.

Ketua Hompimpah, Romi Abidin menuturkan, melalui CSR Bank Danamon, pihaknya telah menyebarkan 1.000 pohon dan fasilitas sarana prasarana bak dan bank sampah.    Bahkan, dalam waktu dekat ini, Hompimpah akan menyelenggarakan deklarasi 1.040 pemuda se Kota Tangerang dalam mewujudkan kampung bersih.

Nantinya, di setiap kelurahan akan terdapat 10 pemuda sebagai penggiat dan kader lingkungan. "Kegiatan ini bagian dari CSR Bank Danamon dan diprakarsai pemerhati lingkungan dari kelurahan kenanga Fahrul Rozi," ujarnya

Selain itu, Hompimpah pun sedang menjalankan roadshow sekolah bersih di 50 sekolah sebagai tindak lanjut dari deklarasi 1.000 kepala sekolah. "Kegiatan ini untuk mewujudkan sekolah bersih," tambahnya.

Kemudian, Tukudi sebagai Ketua RW dan juga kader lingkungan Bank Sampah Gawe Rukun di Kunciran Indah, telah menerapkan bank sampah dan menjadi contoh bagi RW lain sekaligus daerah di luar Kota Tangerang. "Tamu dari luar kota tangerang bahkan luar negeri, pernah kesini untuk melihat penerapan bank sampah," tegasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang mengaktifkan peran RT/RW dalam mengelola sampah sebagai inovasi dalam mengatasi permasalahan lingkungan.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang, Senin, mengatakan permasalahan lingkungan hidup yang timbul di wilayah Jabodetabek dan beberapa kota metropolitan memerlukan penanganan yang progresif, berani dan inovatif (Bussines Unusual).

"Kerja sama antar-daerah harus sesegera mungkin dilaksanakan, mengingat rumitnya persoalan. Salah satunya mengaktifkan peran RT/RW," ujarnya.

Dikatakannya, persoalan utama yang dihadapi oleh kebanyakan kota metropolitan secara umum adalah persoalan banjir, sampah dan kemacetan lalu lintas.

Penanganan sampah di Kota Tangerang, misalnya, harus dimulai dengan mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement