REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan antisipasi terhadap berbagai kemungkinan gangguan keamanan menjelang pengumuman putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas sengketa gugatan hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014, Kamis (21/8). Demikian disampaikan Kepala BIN Marciano Norman kepada wartawan saat ditemui di kawasan Indonesia Peace and Security Center, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/8).
Menurut Marciano, di sisa waktu yang ada, BIN terus melakukan komunikasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk Kepolisian RI dan Tentara Nasional Indonesia. "Kita optimalkan," kata Marciano. Perihal bentuk antisipasi oleh Polri dan TNI berupa simulasi pengamanan, Marciano menilai hal tersebut sudah menjadi tugas institusi. "Itu memang diantisipasi, karena kalau itu terjadi, aparat keamanan harus berbuat apa, bisa terlaksana."
Saat ditanya apakah ada ancaman keamanan yang diperoleh BIN, Marciano menjawab diplomatis. "Kita kelola dengan sebaik-baiknya dengan mengedepankan komunikasi dengan semua pihak," kata Marciano. Dalam suatu kesempatan, Marciano pernah mengingatkan agar semua pihak, menerima hasil Pilpres dengan legowo. Termasuk jika nantinya MK memutuskan untuk memenangkan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.