Selasa 19 Aug 2014 12:33 WIB

Elite dan Masyarakat Diminta Terima Putusan MK

Rep: Heri Purwata/ Red: Mansyur Faqih
Simulasi Penyekatan Massa: Bentrokan massa di Gerbang Tol Pastur, Kota Bandung dengan aparat keamanan pada kegiatan simulasi penyekatan massa menghadapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sengketa Pilpres 2014, yang digelar Polrestabes Bandung, Senin (
Foto: Edi Yusuf/Republika
Simulasi Penyekatan Massa: Bentrokan massa di Gerbang Tol Pastur, Kota Bandung dengan aparat keamanan pada kegiatan simulasi penyekatan massa menghadapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sengketa Pilpres 2014, yang digelar Polrestabes Bandung, Senin (

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pusat Studi Hukum Konstitusi (PSHK) Fakultas Hukum UII meminta agar elite politik dan masyarakat menerima putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Direktur PSHK FH UII, Sri Hastuti Puspitasari mengatakan, setiap putusan belum tentu bisa melegakan semua pihak.

 "Namun demi keutuhan NKRI dan kebaikan bangsa dan negara, elite politik dan masyarakat diharapkan menghindari tindakan yang justru akan mencederai bangunan demokrasi," ujar Sri di Yogyakarta. 

Ia berharap, MK dapat menjaga kemandirian dan imparsialitasnya. Karena, MK harus senantiasa berdiri tegak di atas dan untuk semua kelompok/golongan dengan tetap menjadi konstitusi Indonesia. 

Sri pun meminta pers untuk mengawal proses konsolidasi demokrasi di Indonesia yang mengedepankan prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.

"Pers diharapkan tetap melakukan kontrol terhadap penyelenggara negara, terutama dalam proses penyelesaian sengketa pemilu di MK secara berimbang dan tidak tendensius," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement