REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sumber daya alam untuk ikan patin di Indonesia tidak kalah dengan Vietnam sehingga pemerintah Indonesia juga berani menetapkan target tinggi untuk produksi ikan patin di Tanah Air.
"Indonesia memiliki sumber daya alam yang tak kalah dengan Vietnam dalam memproduksi patin," kata Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Slamet, KKP berani menargetkan produksi ikan patin bisa mencapai 300 ton per hektare seperti yang ada di sepanjang aliran Sungai Mekong-Vietnam.
Ia mengemukakan, saat ini pihaknya sudah mulai melakukan hal itu di lahan pasang surut Sungai Batanghari Jambi.
"ini akan mampu meningkatkan produksi patin nasional dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya dan menambah pendapatan daerah tersebut," katanya.
Selain itu, ujar dia, ketersediaan benih unggul juga sedang disiapkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk mengantisipasi lonjakan permintaan benih patin yang diperkirakan meningkat seiring dengan berkembangnya usaha budidaya patin.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) M Riza Damanik mengatakan sektor kelautan dan perikanan masih kerap jadi "anak bawang" atau terpinggirkan dari arus utama pemerintahan.
"Kelautan sebagai mainstream baru selalu menjadi 'anak bawang' di antara sektor-sektor lain semacam pertambangan dan kehutanan," kata Riza Damanik di Jakarta, Rabu (13/8).
Untuk itu perlu perombakan dalam pendekatan yang menjadi lebih terpadu. Dengan demikian, lanjutnya, laut akan mengantarkan Indonesia menjadi negara sejahtera.
"Sekaligus laut menjadi batas kita pula dalam memanfaatkan sumber daya alam tadi," kata Riza.