REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak lima masjid di Kota Malang, Jawa Timur, sedang dalam pantauan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) setempat. Pantauan ini dilakukan karena terindikasi sebagai tempat menyebarkan aktivitas Islam radikal.
Ketua FKUB Kota Malang, Sudjoko Santoso, mengatakan sejumlah masjid yang terindikasi sebagai penyebaran aliran Islam radikal, termasuk paham "Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS) itu mayoritas berada di lingkungan kampus dan tempat tinggal (kos-kosan) mahasiswa.
"Mahasiswa memang menjadi sasaran utama penyebaran aliran Islam radikal, sehingga kegiatan dan aktivitasnya harus terus kita pantau agar tidak sampai terjerumus, termasuk kegiatan yang dilakukan di masjid," kata Sudjoko di Malang, Selasa (19/8).
Kelima masjid yang ada dalam pantauan itu seluruhnya berada di Kecamatan Lowokwaru, yakni dua masjid yang berada di kawasan Tlogomas, masjid di Jalan Veteran, masjid di Jalan Bendungan Sigura-gura serta masjid di wilayah Dinoyo.
Pemantauan yang dilakukan FKUB terhadap kelima masjid tersebut, setelah forum itu mendapatkan laporan dari masyarakat. Ketika dicek, pada awalnya hanya perkumpulan mahasiswa, namun arah pembicaraannya berhubungan dengan politik dan Islam garis keras.
Sudjoko mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian guna menangkal aliran ISIS di Kota Malang. "Kami bersama TNI dan kepolisian terus melakukan pemantauan, khsusunya di titik-titik yang diduga rawan sebagai lokasi penyebaran aliran Islam garis keras, termasuk ISIS yang sangat bertentangan dengan Islam jadi harus diberantas," tandasnya.