REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang berada di lima wilayah kabupaten di Jawa Tengah, masih tinggi.
Berdasarkan pemantauan petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang, dari puncak Merapi masih puluhan kali terdengar suara dentuman dan gemuruh.
Koordinator Pos Pengamatan Gunung Slamet PVMBG, Sudrajat, menyatakan hingga kini status Gunung Slamet masih tetap Siaga atau level III.
''Dengan status ini, area larangan aktivitas warga masih tiga km dari puncak. Di luar radius itu, warga masih dibolehkan beraktivitas,'' jelasnya, Senin (18/8).
Berdasarkan data di pos Gambuhan, pada Senin sejak pukul 06.00 hingga pukul 12.00, cuaca di sekitar Slamet terlihat cerah.
Dari pengamatan petugas, selama periode tersebut terjadi beberapa kali hembusan asap putih tebal dengan ketinggian antara 200 meter hingga 600 meter.
Selain itu, juga terdengar suara dentuman sebanyak sembilan kali dengan intensitas suara lemah hingga sedang.
Mengenai gempa yang disebabkan oleh aktivitas Slamet, petugas mencatat terjadi 28 kali gempa letusan dan 89 kali gempa hembusan.
Mengenai aktivitas pada periode enam jam sebelumnya, petugas mencatat terjadi 52 kali lontaran lava pijar dengan ketinggian sekitar 50 meter hingga 400 meter.
''Selain itu, Gunung Slamet juga mengeluarkan dua kali letusan abu berwarna kecokelatan dengan ketinggian sekitar 300 meter hingga 400 meter,'' jelas Sudrajat.
Terkait kondisi ini, Sudrajat mengakui aktivitas Gunung Slamet memang masih relatif tinggi sehingga status masih dipertahankan pada level Siaga.
''Meski demikian, masyarakat tidak perlu panik karena hanya suara dentuman saja yang kadang terdengar sampai pemukiman warga terdekat. Tapi untuk kegempaan dan letusan pijar masih jauh,'' katanya.