Senin 18 Aug 2014 22:27 WIB

Terlambat Ditangani Pasien RSUP NTB Meninggal

Seorang pasien dirawat di sebuah rumah sakit (ilustrasi).
Foto: Antara
Seorang pasien dirawat di sebuah rumah sakit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Hidayati 35 tahun, pasien Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tengara Barat, meninggal dunia diduga karena terlambat dilayani petugas medis rumah sakit tersebut.

Akibatnya, keluarga pasien asal Alas Barat Kabupaten Sumbawa itu, melakukan protes terhadap pelayanan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi NTB tersebut.

"Kami tahu kalau meninggal itu sudah merupakan takdir dari Allah, tetapi kalau pelayanannya baik, mungkin belum tentu akan terjadi seperti ini," kata Mudasir, suami dari almarhum Hidayati saat berada di kamar jenazah RSUP NTB di Mataram, Senin.

Ia menuturkan, sebelum itu terjadi istrinya merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Sumbawa. Mereka tiba di Mataram dari Sumbawa pada tanggal 9 Agustus lalu, dirujuk karena bayi yang ada di dalam kandungannya divonis sudah meninggal dunia.

"Karena tidak mampu ditangani, istri saya kemudian dirujuk ke Mataram, dalam keadaan bayi yang ada dalam kandungan sudah meninggal," ujarnya.

Ia menambahkan, selama seminggu berada di rumah sakit istrinya tidak juga mendapat pelayanan, padahal kondisi janin yang ada di dalam kandungan istrinya sudah meninggal dunia.

"Baru malam Jumat (15/8) itu, istri saya bisa mendapat perawatan untuk proses pengeluaran janin," sesalnya.

Menurutnya, ia dan keluarga telah berusaha minta agar pihak rumah sakit bisa melayani istrinya, namun juga tidak mendapat respon dari pihak rumah sakit.

"Saat janin dikeluarkan kondisi istri masih stabil, tetapi setelah itu tidak mendapatkan pelayanan selayaknya pasien lainnya," ucapnya.

Ia menambahkan, selama berada di rumah sakit ia dan istri sempat mendapat kamar berbeda, dari awalnya ditempatkan di ruang bersalin, kemudian selanjutnya dipindah menuju kamar kelas dua ruang Melati.

"Memang sempat terjadi pendarahan, tetapi kami tidak dilayani, karena itu kami minta pertanggungjawaban pihak rumah sakit," jelas Mudasir.

Sementara itu, manajemen RSUP NTB belum bisa dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement