Senin 18 Aug 2014 18:40 WIB

Satpol PP Buru Pelajar 'Tukang Bolos'

Razia Satpol PP
Foto: Antara
Razia Satpol PP

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan, Jawa Timur, melakukan razia kepada para pelajar yang bolos sekolah di sejumlah titik di wilayah itu, Senin.

"Tujuh orang pelajar terjaring dalam razia yang kami gelar mulai pagi hingga siang," kata Kasi Penyidikan Satpol PP Pamekasan Yusuf Wibiseno, Senin siang.

Ketujuh pelajar itu terjaring dalam razia di dam Samiran, Desa Sameran, Kecamatan Proppo dan sebagian di antaranya terjaring petugas saat asyik bermain di salah satu play station (PS) di Pamekasan.

Dari tujuh orang pelajar yang terjaring razia petugas itu, empat orang di antaranya diketahui pelajar SMK Negeri 3 Pamekasan, sedangkan tiga orang pelajar lainnya merupakan pelajar SMK Negeri 2 Pamekasan.

Menurut Yusuf, sebenarnya jumlah pelajar yang terjaring razia petugas itu sebanyak sembilan orang, namun dua orang di antaranya kabur, sehingga hanya tujuh orang pelajar yang digelandang ke kantor Satpol PP.

"Mereka kita beri pembinaan, kita data nama-namanya dan selanjutnya kita minta pernyataan tertulis dan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya," terang Yusuf.

Selain itu, pihak Satpol PP Pamekasan juga menyampaikan pemberitahuan kepada pihak sekolah terkait adanya pelajar yang terjaring razia karena bolos sekolah itu. Hal itu dimaksudkan agar pihak sekolah mengetahui tindakan yang dilakukan para pelajar itu, sehingga bisa memberikan pembinaan.

"Pihak sekolah kan juga bisa menyampaikan pemberitahuan kepada orang tuanya bahwa mereka itu tidak masuk sekolah, meski dari rumahnya mereka berpamitan untuk sekolah, sehingga orang tua akan memberi perhatian," terang Yusuf Wibiseno.

Menurut Yusuf, razia pelajar yang dilakukan oleh Satpol PP Pemkab Pamekasan ini menindaklanjuti informasi yang disampaikan masyarakat kepada institusi itu bahwa selama ini banyak pelajar bolos dan mereka biasanya bermain di tempat PS dan sejumlah tempat rekreasi.

Pihak Satpol PP, katanya, selanjutnya melakukan rapat koordinasi dan disepakati untuk menggelar razia.

"Hasilnya, ternyata memang benar dan terbukti ada sebanyak tujuh orang pelajar yang terjaring razia," katanya menjelaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement