Senin 18 Aug 2014 14:45 WIB

Novela: Saya Diteror

Rep: Erdy Nasrul / Red: Muhammad Hafil
Novela Nawipa bersaksi dalam sidang lanjutan perselisihan hasil Pilpres 2014 di gedung MK, Selasa (12/8).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Novela Nawipa bersaksi dalam sidang lanjutan perselisihan hasil Pilpres 2014 di gedung MK, Selasa (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saksi pihak Prabowo - Hatta dari Papua, Novella Nawipa, diancam dan diteror orang tak dikenal. Dia menyatakan teror itu datang setelah memberikan keterangan di MK terkait pilpres kemarin.

"Saya diteror terus - menerus. Via sms, facebook. Foto saya disebar kemana-mana," imbuhnya, di Jakarta.

Dia menyatakan meski diteror, akan terus menyampaikan kebenaran, bahwa tidak ada pemilu presiden di Papua. Tapi anehnya, ada rekapitulasi suara.

Timses Prabowo - Hatta, Ali Mochtar Ngabalin, menyatakan ini adalah bagian dari politik. Seharusnya dilakukan dengan demokratis, bukan dengan menebar ancaman dan teror. "Itu bukan bagian dari cara - cara yang santun," imbuhnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement