REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan MUI Pusat, Prof. Din Syamsuddin, menawarkan paradigma baru untuk membangun Negara Pancasila, yaitu paradigma Jalan Tengah .
"Sebagai "agama tengahan" dengan "aqidah tengahan" (aqidah washithiyyah), Islam menyatakan kaum beriman sebagai "umat tengahan" (Khoiru Ummah)," tutur Din pada Ahad (17/8) malam. Din mengungkapkan hal ini dalam acara "Syukuran & Muhasabah Kemerdekaan RI ke 69" di Gedung MUI Pusat, Jakarta.
Sebagai umat tengahan, lanjut Din, umat Islam diserukan untuk memberi kesaksian kepada dunia, yakni dengan menampilkan bukti-bukti kemajuan kebudayaan dan peradaban.
Islam jalan tengah seperti itu mungkin dapat menjadi solusi bagi Indonesia menuju kebangkitan, kemajuan dan keunggulan.
Jalan tengah itu, papar Din, dapat menjadi bagian dari kesadaran umat Islam dan bangsa Indonesia. "Jalan tengah ini juga perlu mengkristal menjadi watak bangsa merdeka," jelas Din.