REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joko Widodo masih mempelajari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 yang kini diajukan oleh Pemerintah kepada DPR RI untuk kemudian dibahas dan disahkan.
"Masih kita pelajari, menurut saya subsidinya terlalu besar," kata Joko Widodo yang hadir dalam upacara peringatan mengenang detik-detik proklamasi di Istana Merdeka Jakarta, Ahad (17/8).
Ia mengatakan ada beberapa sektor yang dapat diefesienkan sehingga ruang fiskal akan semakin lebar. Salah satu yang dicontohkannya adalah mengenai bahan bakar untuk pembangkit listrik PLN dari minyak bumi ke batu bara.
"Contoh PLN, BBM diganti ke batubara. Itu bisa efesienkan Rp 60 triliun hingga Rp 70 triliun," kata mantan wali kota Solo tersebut.
Ia mengharapkan dalam pemerintahan mendatang porsi untuk anggaran pembangunan bisa lebih besar dibandingkan porsi untuk anggaran rutin atau subsidi.