Sabtu 16 Aug 2014 23:51 WIB

Wah, Warga Kecamatan Selaparang Mataram Dukung 'ISIS'

Keluarga sakinah (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Keluarga sakinah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Camat Selaparang Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat Irwan Rahadi menyatakan, semua warganya di Kecamatan Selaparang mendukung keberadaan "ISIS" (Istri Solehah Idaman Suami/Ikatan Suami Istri Satu).

"Dukungan terhadap plesetan 'ISIS' ini pun terus berkembang di tengah masyarakat di Kecamatan Selaparang, untuk meningkatkan keharmonisan rumah tangga," katanya di Mataram, Sabtu.

Namun demikian, kata Irwan, warga Selaparang dengan tegas menolak keberadaan atau paham yang diajarkan oleh Islamic State of Irak and Syria" (ISIS).

Menurutnya, untuk melakukan pengawasan dan pencegahan terhadap keberadaan ISIS khususnya di Kecamatan Selaparang pihaknya telah bekerja sama dengan aparat dari kepolisian dan aparat Danramil.

Selain itu, pihaknya telah menyebar edaraan dan imbauan kepada lurah dan kepala lingkungan yang isinya agar mewaspadai gerakan-gerakan radikal ISIS dan masyarakat diminta untuk tetap waspada.

Masyarakat juga diingatkan agar tidak mudah terpancing atau terpropokasi dengan ajaran atau aliran-aliran yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.

"Apalagi Kota Mataram miliki penduduk yang heterogen, baik agama maupun sukunya," katanya.

Sehubungan dengan itu, ia juga meminta peran aktif masyarakat agar segera melaporkan kepada aparat terdekat jika menemukan gerakan-gerakaan yang dinilai atau terindikasi mengarah ke ajaran radikal ISIS dan mengganggu kamtibmas di wilayah masing-masing.

Sebelumnya, Kapolres Mataram AKBP Kurnianto Purwoko juga telah meningkatkan peran aktif masyarakat dalam upaya mengantisipasi masuknya paham ISIS. Karena, masyarakatlah yang lebih tahu persis situasi di wilayah masing-masing.

Sehingga jika ada kegiatan-kegiatan yang mengarah pada ajaran radikal ISIS, maka masyarakat harus segera melaporkan hal itu kepada aparat terdekat.

"Hal ini merupakan salah satu bentuk kerja sama aparat kepolisian dengan aparat pemerintah daerah," katanya.

Pasalnya, dalam upaya menciptakan keamanan, kenyamanan dan menjaga kondusifitas daerah tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada aparat keamanan.

"Akan tetapi peran aktif masyarakat jauh lebih efektif, dalam memberikan informasi kepada aparat keamanan," ujarnya.

Selain itu pihaknya juga bekerja sama dengan aparat dari TNI untuk melakukan monitor terhadap aliran-lairan radikal. Walaupun di Kota Mataram belum ada terindikasi masuknya ajaran tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement