REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Maskapai Garuda Indonesia menunda pembukaan penerbangan ke Maluku Tanggara (Malra) karena fasilitas penunjang bandara belum memadai.
"Direncanakan maskapai Garuda Indonesia akan melayani penerbangan Ambon Tual dan Saumlaki pada september 2014, tetapi karena fasilitas penujang bandara belum memenuhi syarat, sehingga ditunda hingga Oktober," kata Manajer PT Garuda Indonesia cabang Ambon, Sonny Pongoh, Sabtu (16/8).
Menurut dia, penundaan dilakukan setelah tim garuda pusat mengunjungi bandara Olilit Saumlaki dan Karel sasuittubun Tual. Tim yang terdiri dari aviation security, kargo, sistem IT dan teknik untuk untuk memantau fasilitas dan operasional bandara.
"Hasil pantauan dua bandara tersebut, bandara saumlaki belum memenuhi sejumlah persyaratan dan bandara Tual tidak mengalami kendala," katanya.
Sonny mengatakan, bandara Saumlaki belum memiliki pagar, mesin X-Ray, hand metal detector dan jaringan operator telepon belum berfungsi dengan baik. "Pagar di landasan bandara merupakan hal yang penting, karena hal tersebut merupakan faktor keamanan pesawat, selain itu tersedianya jaringan telepon juga harus tersedia dengan baik untuk operasional manual," tandasnya.
GIA, lanjutnya berencana akan mengoperasikan pesawat terbang tipe ATR 72/600 sekelas pesawat milik Wings Air dengan kapasitas penumpangnya berbeda. Pesawat type ATR 72 dioperasikan untuk jarak pendek bermesin twin-turboprop yang dibangun perusahaan pesawat Perancis-Italia ATR.
"Pesawat ini memiliki kapasitas hingga 78 penumpang dalam konfigurasi kelas tunggal dan dioperasikan oleh dua kru penerbang," ujarnya.
Ia menambahkan, maskapai penerbangan Garuda ini merupakan salah satu maskapai yang baru akan beroperasi di Bandara Sadsuitubun dan telah diverikasi sejak Juli 2014 lalu. "Kita berharap maskapai baru ini dapat meningkatkan operasional bandara, selain itu juga dapat meningkatkan perekonomian daerah tersebut," kata Sonny.