Sabtu 16 Aug 2014 21:35 WIB

BP-Batam Siapkan Rp19 Miliar Bangun Pasar Induk

Batam. Ilustrasi
Foto: .
Batam. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Badan Pengusahaan (BP) Batam menyiapkan anggaran Rp19 miliar untuk membangun ulang gedung utama Pasar Induk Jodoh Batam, namun pembangunannya masih menunggu inventarisasi aset milik pemerintah kota.

"Kami sudah anggarkan Rp19 miliar untuk gedung utama. Sementara Pemkot Batam yang akan membangun kawasan sekitarnya masih melakukan inventarisasi aset, sehingga pembangunan belum bisa dilakukan," kata Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam Ilham Eka Hartawan di Batam, Sabtu.

lham menjelaskan, nilai aset yang dimiliki BP Batam pada gedung lama yang tidak terpakai juga sudah dihitung ulang oleh Kementerian Keuangan.

"Semua sudah dilaporkan ke Kementerian Keuangan. Tinggal menunggu pemerintah kota saja. Kalau mereka cepat menyelesaikan inventarisasinya, tentu akan cepat dibangun," kata dia.

Gedung lama Pasar Induk Jodoh yang awalnya diharapkan menjadi pasar utama di Kota Batam terbengkalai dan tidak terpakai sejak awal pendirian ketika Kota Batam masih menjadi bagian dari Provinsi Riau.

Kondisinya kini rusak parah pada seluruh bagian, sementara pembangunan ulang masih terkendala kepemilikan aset oleh beberapa pihak termasuk Pemkot Batam dan BP Batam.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pasar Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (PMP-KUKM) Batam Febrialin mengatakan pihaknya mengalami kendala dalam inventarisis aset.

"Pasar Induk Jodoh merupakan aset bersama antara Pemkot Batam, BP Batam dan juga ada investasi pembangunan bersumber dari APBN dan APBD Riau. Dokumen-dokumen kontrak pembangunan pasar tradisional itu banyak yang belum ditemukan. Jadi kami kesulitan menginventarisasi aset Pemkot Batam," kata dia.

Ia menjelaskan, dalam penandatanganan kerja sama (MoU) yang akan dibahas ke dua instansi (Pemkot Batam-BP Batam) terkait pemanfaatan pasar induk, salah satu persyaratan yang harus terpenuhi berkaitan dengan nilai-nilai kontrak pembangunan dari APBN, APBD Riau maupun APBD Batam.

"Kesulitannya inventarisasi aset Provinsi Riau. Inikan pembangunannya sudah lama. Kami sudah ke Pekanbaru, namun belum ditemukan kontrak-konrak dokumen pembangunan Pasar Induk Jodoh," kata Febrialin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement