Jumat 15 Aug 2014 23:40 WIB

Belum Terjadi Gagal Panen Akibat Musim Kemarau di Sulut

 Seorang petani, Idrus (67) membersihkan sawahnya yang mengalami kekeringan di Desa Lubuk Puar, Padangpariaman, Sumbar. Akibat rusaknya hulu irigasi dan musim kemarau, ratusan hektare sawah di kecamatan itu terancam gagal panen.
Foto: ANTARA
Seorang petani, Idrus (67) membersihkan sawahnya yang mengalami kekeringan di Desa Lubuk Puar, Padangpariaman, Sumbar. Akibat rusaknya hulu irigasi dan musim kemarau, ratusan hektare sawah di kecamatan itu terancam gagal panen.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Belum terjadi ataupun ada areal sawah mengalami gagal panen di Sulawesi Utara, akibat dari musim kemarau yang terjadi di daerah itu.

"Informasi yang diperoleh dari kabuapten kota, tidak ada yang gagal panen," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Utara (Sulut) Johanis Panelewen, di Manado, Jumat (15/8).

Johanis Panelewen mengatakan, kendatipun demikian, terus melakukan pemantauan kondisi di lapangan akibat musim kemarau yang terjadi di daerah itu. "Petugas terus turun ke lapangan memantau perkembangan yang ada," katanya.

Menurut Panelewen, belum adanya ancam gagal panen, mengingat para petani belum lama melakukan panen areal persawahannya.

Selain itu saat ini hujan mulai turun pada sejumlah wilayah di provinsi itu. "Kendatipun demikian, langkah-langkah terus dilakukan guna mengantisipasi dampak dari musim kemarau ini," katanya.

Dia menambahkan, antisipasi tersebut dengan mengajukan pompa air ke pemerintah pusat, Sesuai data luas areal tanaman sawah di Provinsi Sulut sekitar 52.236 hektare (Ha). Puluhan ribu hektar itu tersebar pada 13 dari 15 kabupaten dan kota.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement