Jumat 15 Aug 2014 21:10 WIB

Kementan Dapat Anggaran Rp 15,8 Triliun

Anggota DPR RI mengikuti rapat paripurna dengan agenda pengambilan keputusan atas pertangggungjawaban APBN 2010, di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (23/8).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Anggota DPR RI mengikuti rapat paripurna dengan agenda pengambilan keputusan atas pertangggungjawaban APBN 2010, di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp 15,8 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat Penyampaian Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2015 beserta Nota Keuangannya di depan Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia di Jakarta, Jumat (15/8) mengatakan, anggaran tersebut direncanakan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian.

Selain anggaran yang telah dialokasikan di atas, lanjut Presiden, pemerintah juga mengalokasikan dana untuk mendukung sektor pertanian seperti antara lain irigasi, subsidi pupuk dan subsidi benih.

Kementerian Pertanian merupakan salah satu dari Kementerian dan Lembaga yang memperoleh alokasi pagu anggaran di atas Rp10 triliun.

Sementara itu tujuh Kementerian dan Lembaga lain dalam APBN 2015 memperoleh alokasi anggaran di atas Rp40 triliun adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencapai Rp67,2 triliun serta Kementerian Agama sebesar Rp 50,5 triliun.

Kementerian Kesehatan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 47,4 triliun. Sedangkan anggaran Kementerian Pertahanan mencapai Rp95,0 triliun, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia Rp 47,2 triliun.

Kemudian Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp 74,2 triliun dan Kementerian Perhubungan Rp 44,6 triliun.

Menurut Presiden, Kementerian Pekerjaan Umum antara lain mengemban tugas pembangunan infrastruktur irigasi dan waduk dalam rangka mendukung ketahanan pangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement