Jumat 15 Aug 2014 16:55 WIB

Bandung Peringkat Tujuh Kota Layak Huni

Rep: c69/ Red: Mansyur Faqih
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengamati di bus wisata keliling kota yaitu Bandung Tour On Bus (Bandros) di Balai Kota Bandung, Kamis (17/4).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengamati di bus wisata keliling kota yaitu Bandung Tour On Bus (Bandros) di Balai Kota Bandung, Kamis (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bandung berada di peringkat ketujuh sebagai kota layak huni nasional. Hal itu berdasar pada survei Indonesian Most Livable City Index yang dilakukan oleh Ikatan Ahli Prencana (IAP) Indonesia. 

Prestasi ini merupakan peningkatan bagi Kota Bandung. Dua tahun lalu, kota ini bahkan tidak masuk 10 besar. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil pun kian optimistis. Dengan upaya yang lebih maksimal, Bandung akan memperoleh peringkat pertama.

Dalam 10 bulan menjabat telah banyak upaya yang ia lakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan kebahagiaan warga Bandung. "Warga Bandung harus jadi warga terbahagia sedunia. Ciri bahagia itu tersenyum, senang disapa, menemukan hal baru tiap hari," kata dia, Kamis (14/8).

Peningkatan indeks kebahagiaan itu dilakukan dengan mengadakan berbagai festival. Seperti malam kuliner di tingkat kecamatan. 

Ia juga tengah berusaha untuk terus memperbanyak taman sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Sejauh ini ada sebanyak 300-an taman. 

Namun, sebagian besar masih terbengkalai. Sementara masing banyak juga lahan mubazir di bawah kolong jembatan yang bisa dimanfaatkan. 

Ridwan menunturkan, tengah mempersiapkan dua taman di Kawasan Bandung Timur. Yaitu, Taman Dinosaurus di Pusjattan, Ujungberung dan Taman Militer di Yon Zipur di pinggir Jalan Ujungberung. "Taman ini nanti akan diisi tank, meriam, pesawat," katanya.

Selain itu, ia juga mendorong agar seluruh RW nantinya memiliki taman bermain. Apalagi ada program membeli tanah untuk dijadikan taman bermain. 

Ia menganjurkan bagi RW yang belum mempunyai taman bermain untuk segera mengajukan proposal. "Cari tanah yang bisa dijual, jika di kampung penuh, kita beli rumahnya, kita bongkar rumahnya, kita kembalikan jadi RTH, anak-anak bisa main di situ, nggak ada halangan," cetusnya.

Ia yakin, dengan kombinasi peningkatan RTH, dalam hitungan tiga tahun, ranking Bandung akan meningkat. Karena faktor besar kota layak huni adalah dengan adanya ruang terbuka bermain.

Survei yang dilakukan IAP dihimpun berdasarkan 17 kota besar di Indonesia. Yakni, Bogor, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Malang, Yogyakarta, Balikpapan, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Pontianak, Makassar, Jayapura, Palembang, Medan, dan Jakarta.

Hasil survei memperlihatkan bahwa hanya ada tujuh kota yang dinyatakan layak sebagai hunian. Balikpapan menjadi kota pertama dengan skor 71,12. Selanjutnya, Solo (69,38), Malang (69,3), Yogyakarta (67,39), Palembang (65,48), Makassar (64,79), dan Bandung (64,4).

"Saya ingin semua selalu bertanya, ide keren apa untuk Bandung, kreatif itu ciri Kota Bandung, Bandung sudah punya resep juara, tinggal kita mampu tidak memasaknya," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement