REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berusaha mengubah kebiasaan 24,5 juta keluarga di Indonesia yang masih menggunakan tungku tradisional atau kayu bakar untuk memasak. 40 persen rumah tangga tersebut akan diperkenalkan tungku sehat dan hemat energi berbahan bakar biomassa.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana pada Kamis (14/8) meresmikan peluncuran program Clean Stove Initiative (CSI) di Gedung Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Jakarta.
Peluncuran program Clean Stove Initiative (CSI) terselenggara atas kerjasama Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM dan World Bank dalam Program Clean Stove Initiative (CSI).
Peluncuran program Clean Stove Initiative (CSI) merupakan langkah awal dari pelaksanaan Program CSI, yang bertujuan sebagai sarana diseminasi informasi Program CSI kepada masyarakat luas khususnya, dan pemangku kepentingan di bidang tungku sehat dan hemat energi.
“Saya sangat menyambut baik dengan adanya program CSI, karena dapat meningkatkan akses masyarakat pada tungku sehat hemat energi di Indonesia yang sekaligus memperbaiki efisiensi dalam memasak dan memberikan solusi memasak bersih tanpa polusi, sehingga tidak mengganggu kesehatan”, ungkap Dirjen EBTKE Rida Mulyana.
Program ini secara bertahap, akan memperkenalkan tungku sehat dan hemat energi berbahan bakar biomassa kepada 24,5 juta keluarga atau 40 persen rumah tangga di Indonesia yang masih menggunakan tungku tradisional atau menggunakan kayu bakar, untuk memasak.
Inisiatif tungku sehat dan hemat energi ini, merekomendasikan penggunaan dengan pendekatan Pendanaan Berbasis Hasil (PBH) untuk mempromosikan tungku yang sehat dan hemat energi. Skema insentif yang inovatif ini diharapkan mampu mengembangkan pasar tungku sehat dan hemat energi secara berkelanjutan.
“Untuk itu, paradigma minyak harus ditinggalkan. Ini tugas besar kita semua dan saya sudah temukan formulanya yang saya sebut sebagai Catur Dharma Energi”, ungkap Dirjen EBTKE.