REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Populasi penyu atau sea turtle merupakan biota laut yang dilindungi kian menyusut dna jika biarkan bakal terancam punah. Atas kondisi tersebut lima mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Institut Pertanian Bogor (ITK IPB) menginiasi gerakan Gerakan Masyarakat Cinta Penyu (MCP).
Dalam siaran persnya kepada ROL, Kamis (14/8), tujuan gerakan MCP guna meningkatkan kesadaran masyarakat di Sekitar Kawasan TWA Air Hitam terhadap Konservasi Penyu Di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu. Kegiatan ini merupakan Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKMM) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2014 di bawah bimbingan dosen ITK IPB. Kelima mahasiswa dimaksud yakni Muhammad Khaisu Fisabilillah, Widyanti Octoriana, Eka Maulana Hermawan, Gusti Maharani, dan Owanda Alam.
Menurut dosen ITK IPB, Beginer Subhan, kegiatan ini menjadi wadah aktualisasi daya kritis dan kepedulian mahasiswa IPB terhadap permasalahan masyarakat. Disamping itu, mahasiswa juga memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan di lapangan.
Menurut salah seorang mahasiswa, Muhammad Khaisu, kegiatan tersebut sebagai langkah konkret para mahasiswa dalam upaya penyelamatan penyu. Bersama Alumni IPB di Bengkulu, pihaknya juga akan mengembangkan Gerakan MCP menjadi yayasan dengan nama Bengkulu Sea Turtles Foundation (BSTF).
Aktivitas yayasan ini nantinya melanjutkan kegiatan konservasi dengan volume dan wilayah yang lebih luas lagi, yaitu mencakup tujuh kabupaten/kota di pesisir Provinsi Bengkulu. Termasuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat ihwal keberadaan hewan tersebut bagi kelestarian alam serta aspek pariwisata.