Kamis 14 Aug 2014 23:24 WIB

Jalur Kereta Api Makassar-Parepare Dimulai

Chairul Tanjung
Foto: Republika/ Wihdan
Chairul Tanjung

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pembangunan infrastruktur jalur Kereta Api Makassar-Parepare sepanjang sekitar 144 kilometer dimulai. Peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek senilai sekitar Rp6,4 triliun ini, dilakukan Selasa (12/8).

Jalur  KA Makassar-Parepare itu menghubungkan dua pelabuhan utama di Sulawesi Selatan, yaitu Pelabuhan Parepare yang merupakan pelabuhan utama penghubung Sulawesi ke Kalimantan, dan Pelabuhan Makassar yang merupakan hub regional penghubung Indonesia Barat dan Timur.

Data Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) menyebutkan jalur kereta api tersebut dipastikan mengurangi biaya logistik angkutan barang dari kedua pelabuhan tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung berharap seluruh Pulau Sulawesi bisa terkoneksi dengan kereta api.

"Sehingga pertumbuhan ekonominya lebih tinggi, penyerapan tenaga kerjanya lebih besar, kemiskinannya berkurang, dan  kesejahteraan rakyatnya bertambah," katanya, Kamis (14/8).

Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo memperkirakan paling cepat  2015 pembangunan fisik proyek KA Trans Sulawesi sudah berjalan.

Proyek ini merupakan jalan Kereta Api (KA) Trans Sulawesi tahap I (Makassar-Parepare) sepanjang 143 Km yang juga merupakan bagian awal dari pengembangan perkeretaapian Trans Sulawesi yang ditargetkan sepanjang 2.000 km dari Makassar ke Manado.

Jaringan KA Trans Sulawesi yaitu Lintas Barat Koridor Sulawesi Bagian Utara, yang menghubungkan Bitung-Gorontalo-Tilamuta-Marisa-Kasimbar-Tobali-Palu, tengah dipersiapkan secara intens.

Pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi Tahap I akan dimulai dengan rute Makassar - Parepare yang dilengkapi 23 stasiun. Pembangunan Jalan KA Makassar - Parepare akan menghubungkan 2 pelabuhan utama di Sulawesi Selatan, yaitu Pelabuhan Makassar (Pelabuhan hub regional penghubung Indonesia Barat dan Timur) dan Pelabuhan Parepare (Pelabuhan utama penghubung Sulawesi ke Kalimantan) sehingga dipastikan akan mengurangi biaya logistik angkutan barang dari kedua pelabuhan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement